Catatan: Elkana Lengkong
Ini catatan hanya sebuah inspirasi jika saya dipilih warga jabat Gubernur Sulawesi Tengah dengan visi yang ssya miliki. Tugas Utama saya yakni evaluasi kinerja semua pejabat OPD, apa yang sudah dilakukan sesuai fungsi topoksi, kemudian upaya kinerja untuk tingkatkan fiskal PAD. Dan terpenting tuntaskan Operasi Daerah, Selesaikan Kemiskinan dengan kereta kuda Lewat Program Gebrak Mandes (Gerakan Berdayakan Rakyat Mandirikan Desa) merata.Yakni upaya ini dituangkan dalam RPJMD
Visi dan Misi sy harus original bukan coppy paste bentuk cras program dan dikelola oleh tim staf khusus percepatan yang dipimpin Wakil Gubernur sesuai kewenangan bidang pengawasan. Guna menghindari dis harmonis akibat tugas wakil Gubetnur dan Gubernur dalam memimpin.
Untuk lebih mantap wujudkan program tepat sasaran sebaiknya libatkan peranan akademis universitas dan sebaiknya ada consultan bidang ekuin. Dan bidang perencana harus paham mau diapakan potensi SDA Sulteng bagi kesejahteraan rakyatnya membuka lapangan kerja 80% tenaga kerja lokal dan 20% tenaga kerja ahli dari semua bentuk investasi masuk di Sulteng.
Bangun Balai Latihsn Kerja (BLK) Dinas Transmigrasi Tenaga Kerja agar hindari skil tenaga kerja lokal rendah dengan terpaksa import tenaga kerja dari luar. Sebagai pemimpin daerah sy akan upayakan berdayakan masyarakat pengangguran sulit dapat kerja hanya jadi penonton ditanahnya sendiri.
Mengutip pernyataan pengamat ekonomi bisnis Moh Ahlis Djirimu Ph.D dalam tulisannya Sulteng membutuhkan pemimpin pikiran visioner untuk daerah ini mengalami perubahan mrncapai kemajuan, suatu hal sangat menginspirasi untuk wujudkan viso misi
"Saya kagum teori dan praktek “Kereta Kuda” buah pikiran pak Dr Hasanuddin Atjo MP sebagai seorang Pemimpin saat itu jabat Kepala Bappeda. Yang artinya Sulteng maju ditarik oleh 13 kabupaten dan kota yang maju” kata pakar ekonomi bisnis Universitas Tadulaku (Untad) Palu M Ahlis Djirimu Ph.D
Pakar Ekonomi Universitas Tadulako Palu ini menyebutkan figur pemimpin Sulteng 2024 adalah figur yang mampu merangkul kabupaten/kota di Sulteng. Lalu bekerja sama menciptakan produksi, konsumsi, distribusi mencari pasar.. Seperti teori praktek Kereta Kuda buah pemikiran Dr Hasanuddin Atjo MP sangat tepat menjadi konsep untuk seorang yang akan memimpin Sulteng agar bisa menurunkan angka kemiskinan
Apalgi jika melihat sisi ekonomi masyarakat 77% penduduk Sulteng hidup di desa brgantung pada bidang pertanian. Sharusnya sesuai visi pemerintahan harusnya bertumpu pada pertanian/ agribisnis.
“Kabupaten dibiarkan menjadi produsen saja yang selanjutnya daya tawar komoditinya kalah oleh rentenir. Pemerintah harus serius jangan sampai gagal tangani distribusi, konsumsi dan pasar. Petani jangan dibiarkn cari pasar sndiri” kata Dosen Fekon bisnis Untad Palu itu.
Hal ini tercermin kata Ahlis Djirimu dari Nilai Tukar Petani (NTP) yang hanya di atas 100 pada tahun 2014 dan sebagian 2015. Selebihnya di bawah 100 yang artinya yang dijual petani lebih rendah ketimbang yang dibelinya bagi kebutuhan harian.
“Sehinga cita-cita jadikan agribisnis sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani ibarat jauh panggang dari api” katanya
Dikatakan komitmen provinsi bukan berdasarkan kasus per kasus. Selain itu, mentalitas ” birokrasi priyayi” yang bukan melayani, tapi dilayani harus hilang sebab tidak searah perkembangan zaman
“Sudah saatnya di Pilkada Gubernur dan Bupati/Walikota serentak di Sulteng tahun 2024 harus diakomodir figur pemimpin yang visioner, tidak hanya pandai berkata namun sedikit tahu. Yang dibutuhkan figur pemimpin mampu membawa daerah ini mengalami perubahan dari sebuah konsep pemikiran yang jelas” katanya.
Terakhir, pemimpin harus peka mengevaluasi kinerja OPD yang masih minim prestasi dengan mengantikan pejabat yang miliki attitud, mindset serya kulture set perubahan selalu upfatr dengan perkembangan apalagi dunia telah brada diera VUCA
VUCA sebuah era baru yang membawa sebuah tantangan yang harus dijawab oleh karyawan dan perusahaan hari ini. VUCA muncul dari perubahan yang begitu cepat sehingga sulit untuk diprediksi.
VUCA digambarkan sebagai sebuah era baru yang membawa sebuah tantangan yang harus dijawab oleh karyawan dan perusahaan hari ini. VUCA muncul dari perubahan yang begitu cepat sehingga sulit untuk diprediksi ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar