Notification

×

Iklan

Iklan




Indeks Berita

Tag Terpopuler

PC MCMI Kota Batam Diskusi Peningkatan Perceraian Bersama Stokeholder di Kota Batam

12/30/2021 | 14:54 WIB | 0 Views Last Updated 2021-12-30T07:54:41Z

Ket poto : Ketua PC MCMI Kota Batam Sugiarto Bersama Penasehat PC MCMI Osman Hasym mengunakan baju jas warna hitam

ALASANnews. Batam | Dalam Forum Groud Discussion Dengan Tema Membangun Keluarga Sakinah, yang digelar di Jalan Engku Putri Batam Center - Batam  Panasehat Pengurus Cabang ( PC ) Masyarakat Cinta Masjid Indonesi ( MCMI )  Kota Batam, Meningkatnya angka perceraian menjadi masalah serius di Kota Batam PC MCMI  Kamis 30/12/2021. 

PC MCMI Kota selaku penggagas bersama MUI Kota Kota dan Segenap Stokeholder Pengadilan Agama Negeri Kota Batam, mengambil sikap tegas dengan naiknya tingkat perceraian di Kota Batam. 

Ketua PC MCMI Kota Batam Sugiarto dan Penasehat Osman Hasym, menyampaikan dalam kesempatannya, faktor perceraian salah satu penyebabnya adalah kurangnya rasa kasih sayang dan tanggungjawab antara suami istri. Solusinya adalah membentuk Lembaga - lembaga khusus sebagai menampung persoalan terkait perceraian mengintisifasi kasus meningkatnya perceraian.   

Hadir juga Walikota Batam M.Rudi, dalam kesempatannya juga mengatakan, Faktor perceraian juga dari faktor ekonomi, sehingga M.Rudi berupaya mendorong perekonomian segala sektor, dan saat ini infrastruktur pembangunan jalan dan lain - lainya, dan menjaga para pengusaha - pengusaha yang telah berinvestasi di Kota Batam.

"Dalam kesempatan tersebut Ketua MUI Kota Batam KH.Luqman Rafa'i  juga menyampaikan, persoalan perceraian bukan sekedar persoalan pasangan suami istri namun berdampak kepada persoalan sosial," ujarnya. 

Perlu edukasi dan sosialisasi terhadap masyarakat,dan pendalaman ilmu fiqih agar benar - benar memahami kaedah - kaedah agama dalam menjalankan keluarga Sakinah, dan akan dibentuk regulasi penataran sampai 16 kali pertemuan bagi pasangan yang inggin menikah," lanjutnya.

"Panasehat PC MCM Kota Osman Hasym juga menyampaikan dalam kesempatannya,  Batam terjadi  peningkatan perceraian tahun 2021 dengan angka 2300 kalau di kali 10 tahun 23 ribu angka perceraian , sekitar 40.000 anak menjadi korban, sehingga kita melakukan terobosan, untuk mengokohkan bangsa yang kuat jangan sampai menjadi bangsa rapuh." ujar Panasehat PC MCMI Kota Batam Osman Hasym." 

"Dalam kesempatannya Osman juga menyampaikan, faktor perceraian di Kota Batam tidak terlepas dari perangai atau tingkah laku pasangan suami istri," ujarnya.  

Dan perceraian bukan solusi dalam suatu rumah tangga, perlu disiapkan Lembaga - Lembaga menangani persoalaan perceraian, dan hal ini terjadi dilihat dari perangai ," lanjut Osman.

Lebih lanjut Osman, mengatakan  persoalan perceraian kadang - kadang masalah sepele, ini perlu psikolog agar bisa menjadi solusi, perlu kebijakan dan kearifan lokal, mengatasi persoalan perceraian Kota Batam, Kita perlu kebijakan kearifan lokal, Osman berharap  Pemerintah Kota Batam agar bisa membuat Lembaga - Lembaga mengatur persoalan perceraian tersebut, kerena dari tahun 2015 hingga 2021 peningkatan perceraian terus mengalami peningkatan, artinya perlu menjadi perhatian khusus untuk kita semua, ungkap Osman. 

Peningkatan angka perceraian bisa merapuhkan bangsa,sehingga untuk menjadi bangsa yang kuat pemerintah Kota Batam harus manpu menurunkan kasus; perceraian di Kota Batam, sambung Osman. 

Peran penting Lembaga - Lembaga agama yang berada di Kota Batam terus memberikan edukasi kepada masyarakat dan mensosialisasikan secara masif, bagai mana membentuk kepribadian atau keimanan yang kuat,ditambah lagi dengan kasus perselingkuhan juga mendominasi faktor perceraian bahkan marak terjadi di Kota Batam ini,ujarnya.

Kalau Faktor ekonomi itu cuma sekedar alasan  saja untuk pasangan suami istri bercerai, faktor yang dominannya adalah perangai seseorang, ungkap Osman.  

Red/Jul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update