Notification

×

Iklan

Iklan




Indeks Berita

Tag Terpopuler

IKIB Dalam Perjalanannya Sebagai Organisasi

11/13/2023 | 17:51 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-13T10:51:09Z



"Catatan pada kegiatan Silaturahmi Akrab PB IKIB bersama Warga Buol di Kota Palu, Donggala dan Sigi.
Ahad 12 November 2023"
(Sebuah Kritik dan Autokritik)



1. Kembali ke Anggaran dasar / anggaran Rumah tangga tentang Pembukaan (Preambule), Asas, tujuan, maksud serta Usaha

Sebagai komponen pemuda, kami mencermati demikian banyak berseliweran organisasi baik tingkat lokal, nasional, nasional, regional, bahkan tingkat dunia.. baik semata dibentuk untuk tujuan kanalisasi maupun tujuan dan cita-ta mulia dan bermanfaat.

Pembentukan organisasi dimaksud dalam pengamatan kami, secara keseluruhan termaktub dan tertulis dalam Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga setiap organisasi.

Bagi kami Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga merupakan "Kitab Suci", Kesepakatan Suci (Mitsaqal Ghaliizda) setiap organisasi yang harus dipedomani dijadikan rule of Game dalam menjalankan roda organisasi agar on the track (tetap berada dijalan yang diamanahkan

Dalam pemahaman kami, urgensi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga tidak semata disepakati dan diubah setiap lima tahun sekali, namun dia merupakan "Kitab Suci" organisasi yang selaras dengan Ajaran Islam yang termaktub dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 2, yang jika diinterpretasi pada ranah historisitas akan dapat dipahami "itu adalah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, jangan ada keraguan atasnya (karena sudah disepakati) petunjuk bagi para Kadernya. (Siapa Kadernya) yaitu mereka yang menggunakan Bathinnya (merasakan kegundahan Ummat) yang senantiasa taat perintah, taat asas, menegakkan perintah Pimpinannya, serta mengeluarkan hartanya untuk kelangsungan organisasi (mengejawantahkan nilai Keilahian)

Olehnya, kami memandang penting untuk kembali ke Anggaran dasar / anggaran Rumah tangga tentang Pembukaan (Preambule), Asas, tujuan, maksud serta Usaha, sebagai perwujudan nilai mulia dan cita-cita luhur para pendahulu

2. Membedah kerja dan berbuat sesuai Amanah yang tertuang dalam AD / ART sebagai "Kitab Suci"nya

Kesenjangan diberbagai sektor kehidupan (ekonomi, pendidikan, sosial, dll) menuntut kita untuk segera meresponnya. Responsibilities kita tentunya, tidak dilakukan secara sporadis dan tanpa arah. Hal dimaksud tentu harus dilakukan secara teratur, terukur dan terstruktur

Kita menyadari sepenuhnya, bahwa problem sosial harus diselesaikan secara parsial dan atomistic (agar lebih terukur) dan memang hal dimaksud menjadi agenda kita sebagai sebuah Organisasi. Khawatirnya, kita malah menyelesaikan pekerjaan orang lain daripada menyelesaikan pekerjaan kita sendiri

Kota Palu sebagai kota tujuan Pendidikan, tentu harus mendapat respon organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pendataan secara berjenjang dengan bekerjasama dengan stakeholder terkait serta elemen lain.

Selain di aspek pendataan, tentu hal lain akan jadi bagiannya. Misalnya terkait Kontrakan Mahasiswa, SPP, bahan makanan, kontrol kesehatan, pembinaan akhlaq dan Budi pekerti, penanaman pembinaan adat / tradisi buol merupakan hal prinsip untuk direspon

Hal dimaksud sangat terkait erat dengan kesiapan generasi muda buol pada sisi Kualitas Diri disamling kualitas sumber dayanya.

Kita pasti menemukan orang-orang dengan tingkat kualitas sumber daya manusia yang mumpuni, dengan tingkat pendidikan yang juga sangat tinggi, namun sikap, perilaku, akhlak sangat jauh dari ekspektasi kita. Belum mampu memberi teladan, memandang perkara "yang dianggap" kecil bukan dari pekerjaan yang harus dituntaskan. Dan cenderung menyerahkan kepada orang lain. Kerendahan hati jadi barang langka, kepekaan bathin dan kepedulian jadi hal yang samar

Untuk mencapai tujuan dan cita-cita mulia, seluruh elemen organisasi memposisikan pada strata yang sama. Misalnya, Tanpa merk Akademik karena itu hanya berlaku di Dunia Kampus /Akademik. Bahwa kita disatukan oleh cita-cita dan tujuan yang sama, bekerja bersama, agar kita bisa jadi sebaik-baik manusia yakni yang senantiasa bisa memberi manfaat bagi manusia lainnya.


3. Mereview amanah dalam AD/ART, agar tetap dijalankan dengan konsisten oleh Para Pengurus dan anggota

Pengurus setiap organisasi bagi kami adalah pribadi-pribadi kapable, hebat, terampil, memiliki etos kerja yang tinggi, responsif, peka, cerdas, konseptor dan pekerja tangguh. Oleh Karena itulah mereka dipilih karena dianggap cakap dan mampu dalam menjalankan tugas-tugas organisasi secara benar dan sesuai amanah Kongres yang diadakan setiap 5 tahun sekali

Jika terjadi stagnasi, monoton, bahkan mengalami degradasi / kemunduran, itu artinya ada yang harus segera dibenahi. Pembenahan tentu didahului dengan diadnosa yang tepat agar penanganan atas hambatan, juga bisa tepat.

Rutinitas yang dilakukan dalam suatu perkumpulan, akan melahirkan kejenuhan. Misalnya, datang hanya sekedar makan, minum, arisan, kemudian pulang. Dan ini dilakukan sepanjang kepengurusan. Hampir sulit dibedakan antara Tugas Utama dan Tugas Tambahan. Jika ilustrasinya Kampus, maka menjadi Rektor, wakil Rektor, Dekan, wakil Dekan, Kepala Pusat / Unit, Pembina UKM, hanyalah Tugas Tambahan. Karena tugas utamanya adalah Mendidik / mengajar, sesuai amanah UUD 45 yakni bertugas "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa"

4. Menyelaraskan dan menjembatani Ide, Konsep dan Gagasan IKIB dengan Kebutuhan warga Buol dengan Kepentingan Nasional

Hal ini dimaksudkan agar segala hal yang dilakukan oleh organisasi dan seluruh elemnenya, senantiasa sejalan dan mampu menjawab serta mampu memberi jawaban atas dinamika dan permasalahan yang terjadi di wilayah Kabupaten Buol.

Kesenjangan sosial, ekonomi, pendidikan, sulitnya lapangan pekerjaan, peningkatan partispasi dalam pembangunan masyarakat menjadi tantangan tersendiri

Disaat yang bersamaan, generasi muda Buol, sudah banyak terpapar Narkoba, paham Radikalisme yang mengarah kepada terorisme, perilaku Korup sebagian penyelenggara Negara, menambah problem sosial di wilayah Buol

Beberapa hal yang perlu dijembatani oleh PB IKIB dan organisasi Kerukunan Buol yang ada di kota Palu, antara lain, Hilirisaisi tambang. Dimana beberapa titik di wilayah Buol menyimpan potensi emas, tembaga, batubara bahkan Uranium (bahan Baku Nuklir) selain minyak bumi, gas alam cair dan Sawit.

Selain itu perlu menyelaraskan kebutuhan dasar dan akses masyarakat Buol kepada kebutuhan pengolahan lahan pertanian, industri pertanian, perkebunan dan Kelautan. Pada sisi kelautan saat ini lagi dikembangkan Agro Maritim untuk budidaya hasil laut, dimana Wilayah Buol menyimpan potensi kelautan yang cukup melimpah.

Selain soal hilirisasi Tambang, problem stunting, investasi dan

5. Apakah telah dilakukan upaya penyatuan Ide, konsep dan gagasan (derap langkah) menuju cita-cita mulia IKIB

Penting bagi kami generasi penerus untuk mengetahui arah, tujuan dan cita-cita mulia PB IKIB. Dan hal ini erat kaitannya dengan Ide, Konsep dan Gagasan PB IKIB dalam mewujudkan cita-cita mulia tersebut

Dan untuk itu, kami memandang perlu dilakukan semacam orientasi atau workshop dengan menghadirkan para ahli khususnya yang dimiliki warga Buol (Para Akademisi)

Keengganan beberapa elemen warga buol yang ada di kota Palu untuk menuangkan ide, Konsep dan Gagasannya melalui PB IKIB adalah problem tersendiri yang mesti kita gali dan kita jawab agar dapat berkontribusi secara konkrit

Warga Buol memiliki banyak orang hebat dengan pemikiran besar, yang tersebar di Beberapa perguruan tinggi di Kota Palu. Ini menurut kami merupakan potensi yang harus dimaksimalkan

Maksimalisasi potensi warga Buol yang ada di Kota Palu dan upaya menyelaraskan suara dan derap langkah sudah saatnya dilakukan. Hal-hal yang menjadi kesepakatan bersama yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga Organisasi, merupakan modal dasar. Yang harus dirasakan manfaatnya bagi warga Buol secara keseluruhan

Dalam kontestasi apapun, apalagi pada pemilihan calon legislatif, calon Kepala Daerah bahkan Cakades, maka rekam jejak partisipasi atau wujud khidmat akan jadi standar. Kami meyakini, bahwa seiring meningkatnya khidmat, partisipa, pelayanan Ummat, maka kepentingan Politik pasti mendekat. Karena hampir dipastikan, tidak ada satupun Partai Politik yang akan mendukung jika seseorang tidak memiliki rekam jejak yang baik.

Selain perlu menata rekam jejak yang baik, gempuran pragmatisme (merupakan problem tersendiri) yang butuh peran aktif seluruh elemen warga Buol, dalam membangun kesadaran. Terkait hal ini kita sudah harus berbuat yang lebih. Kecuali kita apatis dan membiarkan pragmatisme / politik Uang menjadi Budaya. Sehingga pada puncaknya seluruh Ide, konsep dan gagasan terbaik akan dikalahkan dengan uang / para Bohir. Sehingga yang berJuang, akan kalah dengan yang berUang

6. Menyiapkan Kader untuk mengurus IKIB sebagai organisasi, dimasa yang akan datang

Ditengah problem Keummatan serta tantangan organisasi yang terus berubah, sudah saatnya dilakukan proses Kaderisasi, sebagai upaya menyiapkan generasi pengganti yang sistemik dan berkelanjutan

Dalam pengamatan kami, selama berada dalam organisasi Kerukunan yang bernuansa Kedaerahan, pada setiap momen atau kegiatan, hampir dipastikan para pengurus yang hadir rata-rata usianya diatas 50 tahun (untuk tidak mengatakan 80%)

Padahal secara internal, kita sangat membutuhkan generasi muda untuk tugas-tugas tertentu sebagai katalisator organisasi. Katakanlah, soal penataan ruang, penataan tempat sampai dengan bersih-bersih tempat kegiatan, hal yang tidak mungkin dilakukan oleh orangtua bahkan yang dituakan (walaupun itu bisa dilakukan).

*Ibrahim R. Mangge*

_Sekjen Pengurus Pusat Forum Komunikasi Masyarakat Paleleh - Buol (PP FKMP-B) periode 2020 - 2023_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update