Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Gubernur Anwar Hafid Resmi Buka Rembuk Budaya Buol 2025

| 18:09 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-27T11:09:57Z

 



ALASANnews  Buol – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, secara resmi membuka kegiatan Rembuk Budaya Buol 2025 yang digelar di Anjungan Leok 1, Kabupaten Buol, Selasa sore (27/5/2025) sekitar pukul 16.30 WITA.

Dalam sambutannya, Anwar Hafid menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah, khususnya Kabupaten Buol, dalam melestarikan kekayaan budaya lokal melalui penguatan nilai-nilai tradisi di tengah arus modernisasi.

“Rembuk Budaya ini bukan sekadar wadah pelestarian tradisi, tetapi juga forum penting antara masyarakat dan pemerintah untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam penguatan budaya daerah,” ujarnya.

Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur. "Dengan mengucap Bismillah, Rembuk Budaya Buol saya buka," ucap Anwar Hafid seraya mengayunkan gong.

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh dewan adat, para tetua, dan pemangku adat dari berbagai wilayah di Kabupaten Buol. Kehadiran mereka mempertegas makna sakral dan pentingnya rembuk budaya sebagai musyawarah akbar kebudayaan.

Anwar Hafid juga menyampaikan bahwa kunjungan kerja Pemprov Sulteng ke Buol kali ini memiliki arti khusus, karena menjadi yang pertama sejak dirinya dan dr. Reny A. Lamadjido dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur.

“Saya nyatakan dan buktikan, hari ini Kabupaten Buol adalah kabupaten pertama yang saya kunjungi sebagai Gubernur bersama Wakil Gubernur,” tegasnya.

Mengangkat tema “Penguatan Ketahanan Budaya, Ripuh Noto Tanda Nio”, kegiatan ini dinilai selaras dengan salah satu program unggulan Gubernur, yaitu Berani Berkah.

“Melalui Berani Berkah, nilai-nilai budaya, religiusitas, dan adat-istiadat kita perkuat kembali,” kata Anwar.

Ia menambahkan, kunjungannya ke Buol tidak sekadar bersifat seremonial, tetapi menjadi bagian dari komitmen untuk merealisasikan program kerja. Hal itu dibuktikan dengan kehadiran seluruh Kepala Dinas dan pimpinan OPD Pemprov Sulteng.

“Sebanyak 48 kepala dinas hadir di sini, termasuk Kepala Bank Pembangunan Sulteng, Direktur BPJS, dan Kepala BPS,” ungkapnya.

Sementara itu, Raja Buol, Mohammad Safri Turungku, menyebut Rembuk Budaya merupakan agenda penting yang penuh makna dalam rangka pelestarian adat dan tradisi, khususnya dalam konteks Kerajaan Buol.

“Saya mendukung penuh rembuk budaya ini, termasuk upaya penyusunan dan pembentukan sistem peradilan adat Buol,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa budaya dan adat istiadat sebagai identitas Buol harus terus dihidupkan kembali dalam kehidupan masyarakat. “Budaya bukan sekadar warisan masa lalu. Di sinilah kita tetapkan kembali jati diri kita.”

Kepada generasi muda, ia berpesan: “Pelajari budayamu, karena di sanalah masa depanmu. Insyaallah, saya siap menjadi pelindung dan pengayom agar semua keputusan rembuk ini terlaksana dengan bijak.”

Bupati Buol, Risharyudi Triwibowo, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari. Menurutnya, sistem adat yang luhur tetap relevan sebagai pedoman hidup bermasyarakat.

“Kalau ada masalah kecil, jangan langsung dibawa ke ranah hukum negara. Cukup diselesaikan melalui hukum adat,” pesannya.

Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Buol siap mendukung penuh seluruh program Gubernur dan Wakil Gubernur Anwar Hafid dan Reny A. Lamadjido.

“Insyaallah, Buol siap berkolaborasi dan mendukung program 9 Berani dari Bapak dan Ibu Gubernur,” pungkasnya.***

×
Berita Terbaru Update