Alasannews.com|Ketapang - Rabu, 28 Mei 2025, tim awak media Alasannews.com lakukan investigasi di lapangan, serta meminta keterangan kepada sejumlah masyarakat setempat, serta lakukan konfirmasi kepada pihak yang diduga sudah melakukan penyelewengan minyak BBM bersubsidi dan non subsidi.
Adapun setelah dikroscek kembali bahwa SPBU Sukabangun Luar diduga sudah melakukan penyelewengan minyak BBM bersubsidi dan non subsidi melalui rekom Desa Kecamatan Manis Mata namun selama ini tidak pernah sampai di Desa, hingga sampai hari ini masyarakat maupun pihak pemerintah Desa tidak pernah merasakan minyak/BBM sampai ke lokasi di tempat dan kami tidak pernah membuat rekomendasi dari Desa terkait minyak BBM bersubsidi dan non subsidi, dan hal ini sudah dilakukan penelusuran oleh tim media di kecamatan Manis Mata, tegas Jajir.
Menindak lanjuti pemberitaan sebelumnya, tempo lalu terkait kejadian yang sempat menghebohkan warga Desa Sukabngun Luar, terkait terbakarnya motor Vario milik salah satu Guru di Pesantren Arahman, sudah dilakukan ganti rugi oleh pihak SPBU
6478814 Sukabangun Luar kepada korban setelah dilakukan pengecekan kembali, dari kerugian motor hingga pesanan baju para guru yang juga ikut terbakar saat itu sudah dilakukan klarifikasi dan dianggap selesai, jelas (DM), namun hal ini tidak lepas dari unsur kelalaian dari pihak SPBU Sukabangun Luar.
Selanjutnya, " Dimana pada waktu kejadian bertepatan adanya pemeriksaan dari pihak SBM dan Pertamina Ketapang, serta tim media di kantor SPBU Sukabangun Luar, tepat di belakang SPBU 6478814 Sukabangun ada yang sedang bongkar muat yang diduga minyak BBM bersubsidi dan non subsidi, namun setelah dikroscek kembali, dan dilakukan konfirmasi kepada Budi baik beberapa warga, dari hasil investigasi di lapangan bahwa minyak BBM bersubsidi dan non subsidi tersebut sudah lama dikumpulkan dari hasil mengantri minyak di SPBU", ujar Budi dan warga.
Melalui investigasi bahwe Budi selaku kepala Dusun dalam hal ini tidak terkait dalam hal menyalahgunakan minyak BBM bersubsidi dan non subsidi, hanya saja untuk mengkonfirmasi masalah BBM jenis subsidi ada kesalah penyampaian redaksi sebelum nya,
"Setelah terkumpulnya minyak BBM bersubsidi dan non subsidi ini kami biasanya gunakan untuk kapal kami yang dijalankan keluarga kami untuk mencari kebutuhan hidup sebagai nelayan, " kemudian terkait bensin Fartalite seperti biasanya untuk dijual kemasyarakat sebagai penjual minyak pengecer di tepi-tepi jalan pada umumnya, dengan mencari keuntungan yang sekedarnya", tambahnya Budi kepada awak media Alasannews.com.
Lebih lanjut, " Bahwa minyak solar dan bensin yang disalin ke Ken itu merupakan minyak BBM bersubsidi dan non subsidi yang dihasilkan melalui antrian sesama rekan kerjanya yang lain termasuklah (TN), (WH), dan (AM), yang dimana minyak BBM bersubsidi dan non subsidi tsb digunakan untuk dijual eceran serta dibutuhkan untuk keperluan kapal mereka mencari ikan di laut, dan juga mencari rezeki untuk kebutuhan hidup serta penghasilan tambahan, yang dimana dari minyak BBM bersubsidi dan non subsidi tsb didapatkan dari hasil antrian minyak dan sudah kami kumpulkan lalu di salin ke ken-ken yang sudah kami siapkan", cetusnya.
Hingga berita ini diterbitkan tim media Alasannews.com agar Segera ditindak lanjuti, serta akan terus mengembangkan dan trus mencari melengkapi dari data-data yang ada, pungkasnya.
Oleh : Teguh
Red/Kalbar


