Palu, Alasan News – Problem dunia pendidikan di Sulawesi Tengah hingga hari ini masih menjadi pekerjaan rumah besar. Menurut Anwar Hafid, calon gubernur Sulawesi Tengah, akar permasalahan terletak pada rendahnya pendapatan masyarakat dan kondisi infrastruktur yang belum memadai.
“Tak heran jika di daerah kita, program wajib belajar rata-rata baru bisa berjalan hingga 9 tahun. Itu artinya, banyak anak-anak kita hanya mampu tamat SMP,” ungkap Anwar dalam acara Berani Ngopi yang digelar di Tanaris Kafe, Palu.
Berani Cerdas, Jawaban atas Keprihatinan
Anwar menggambarkan dunia pendidikan seperti persoalan klasik antara telur dan ayam. “Apakah kita mau mendahulukan kualitas atau kuantitas?” katanya retoris. Namun, lanjutnya, keraguan dan keprihatinan terhadap kondisi pendidikan tersebut akan dijawab melalui program unggulan mereka bersama Reny A. Lamadjido, yakni Berani Cerdas.
“Insha Allah, dengan program Berani Cerdas, kami akan membawa harapan baru bagi dunia pendidikan di Sulawesi Tengah,” tegas Anwar.
Sekolah Gratis dan Bantuan Kuliah
Melalui program tersebut, Anwar berjanji bahwa seluruh kebutuhan pelajar tingkat SMA, baik di sekolah negeri maupun swasta, akan ditanggung oleh Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah tanpa pungutan sepeser pun.
Tak hanya itu, siswa-siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi juga akan mendapatkan bantuan kuliah dari pemerintah provinsi.
Komitmen yang Harus Ditepati
Program Berani Cerdas menjadi andalan pasangan Anwar-Reny dalam setiap kampanye. “Ini adalah janji kami kepada masyarakat Sulawesi Tengah. Dan saya harus memperjuangkan itu sebagai bukti cinta kami kepada seluruh masyarakat,” ucap Anwar.
“Saya tidak mau lagi melihat kemiskinan menjadi alasan utama anak-anak kita putus sekolah. Kami ingin masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” tutupnya.@gus


