Alasannews.com|Ketapang - Menindak lanjuti kejadian kecelakaan na'as yang dialami Dedi Sumarni bersama istri, dan cucunya hampir tak terelakkan dari kecelakaan tsb, namun masih terlindas bagian belakang sebelah kanan ban mobil Rush putih yang bernopol KB 1765 GH sebelum sempat cepat diselamatkan anak korban yang pada saat itu mengikuti tepat di posisi belakang korban saat mengendarai sepeda motor sebelum kejadian itu terjadi, Jum'at, (06/06/2025).
Hampir saja nyawa melayang, setelah korban kecelakaan diselamatkan, dan motor dilarikan ketepi jalan, mobil Rush Putih tsb juga mengenepi ke sebelah kiri jalan di TKP (Tempat Kejadian Perkara), namun alih-alihnya mendapatkan pertolongan pelaku, yang sejenak lama turun keluar dari dalam mobilnya dari proses awal kronologi hingga akhir tiada pertanggung jawaban dari pihak pelaku.
Ketika pada saat warga berkumpul melihat beramai-ramai di lokasi tsb, si pelaku dengan tanpa rasa bersalah, kemudian keluar dari dalam mobil menuju ke salah satu rumah warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Kemudian dari anak korban yang menyaksikan kejadian tsb, serta di dukung oleh sejumlah saksi yang melihat, kemudian anak korban yang berada di posisi belakang korban, setelah mengamankan kedua orangtua dan anaknya, serta kendaraan korban langsung mendatangi mobil tersebut.
Dilihat dari luar dalam mobil yang sudah tidak ada orangnya lagi, anak korban melihat situasi disekelilingnya, dan melihat pelaku yang seakan terkesan ingin mencoba menghindar dan melarikan diri, dan juga sempat mendengar ketiga pelaku salah satu diantaranya mengatakan, " cepat-cepat" ...dan pada akhirnya sempat ingin melarikan diri, namun anak korban tidak langsung menghampiri pelaku serta menguji apakah betul ia ingin bersungguh-sungguh ingin melarikan diri atau masih memikirkan mobilnya atau keadaan korban, kemudian dilihat korban kecelakaan yaitu ayah nya masih bisa berdiri, maka korban langsung mendatangi pelaku, dan kemudian menjelaskan yang dialaminya, namun ketiga pelaku tetap bersikeras mengabaikan Korban Kecelakaan, dan bersikap masa bodoh dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa dihari tersebut.
Kemudian anak korban yang merasa tidak terima atas acuh tak acuh dari pelaku awalnya secara baik-baik mendatangi pelaku tabrak lari tsb, yang diduga ada unsur niat pelaku ingin tabrak lari, namun dilihat ia membawa mobil, mungkin tiada kesempatan baginya untuk melarikan diri, sehingga ketika dihampiri dan diminta pertanggung jawaban ketiga pelaku yang berdalih sudah menyepakati pada saat ditanya pihak korban jawabannya sama kompaknya.
Dan kebetulan memanfaatkan momen lebaran ketiga pelaku berada di rumah warga yang tidak ada orangnya sebelum sempat berlari ke pemilik rumah yang tutup, dengan alasan sebelum pemilik rumah yang belum datang mereka masih menunggunya, jelas sipelaku.
Secara kebetulan mungkin saja pemilik rumah masih ada kaitan keluarga, mungkin rencananya tepat untuk ber-alibi.
Ketika dihampiri pihak korban H.Midi bersama istrinya, dan juga mertuanya, seakan berdalih bermacam alasan yang sama, dan tidak jelas, istrinya yang bernama Dahlia mengatakan kepada anak korban kemana ibumu awalnya kami ingin mengantarnya, jelas Dahlia.
Namun setelah pihak korban mengajak dari ketiga pelaku seolah ketakutan, dengan alasan masih menunggu tuan rumah yang disinggahinya datang untuk berlebaran, meskipun beberapa kali diajak kerumah korban dan anak korban meminta untuk membawa ayahnya, namun dari ketiga pelaku masih bersikeras seolah tidak merasa bersalah sedikitpun, dan menyangkal bahwa kejadian kecelakaan na'as itu disebabkan kesalahan dari pihak korban yang jatuh dengan sendirinya, bukan salah dari kami, jelas pelaku.
Dari awal kronologi kejadian yang sudah jelas mereka bersalah dengan dalihnya mengelak tanpa tanpa tanggung jawab sedikitpun jangankan ingin menolong korban pada saat terjatuh kerena diserempet mobilnya, malah bersembunyi di dalam mobil, ketika suasana sudah tidak begitu ramai keluar mobil tanpa memiliki rasa bersalah, bukan malah menghampiri dan meminta maaf namun mengelak ke kerumah salah satu warga di tempat kejadian.
Alih-alih ingin mengantarkan istri korban yang sudah dibawa kerumah kediaman, ketika diminta untuk mengantarkan korban Dedi Sumarni ke rumah kediamannya tidak sedikitpun menghiraukannya, dan anak korban yang sudah menghawatirkan keadaan orang tuanya kemudian pulang dengan membawa ayahnya dengan keadaan posisi motor yang rusak tersebut.
Eronisnya, jangankan ingin bertanggung jawab untuk memeriksa kesehatan korban kecelakaan, serta mau membawa ke rumah sakit, dan mengganti rugi dari kerusakan motor, HP Android, dari semua kerugian pihak korban, untuk memberikan biaya untuk ketukang urut saja tidak mampu memberikan sekelas orang kaya yang terbilang berkecukupan, dan juga sombong.
" Apalagi sudah sekelas Haji, jangankan manusia, binatang sekelas kucingpun kita kuburkan dan kita cari, namun hal ini jangan kan menolong dan meminta maafpun tidak, yang seakan lebih mulia binatang dari pada ia yang Haji tidak memiliki hati dan perikemanusiaan", ujar pihak korban.
Pada saat kejadian posisi mobil berjalan sangat pelan antara di tengah-tengah jalan yang tidak diketahui posisinya ingin berhenti ataukah berbelok ke kanan, yang seharusnya sesuai peraturan lalulintas pengendara mobil sebelum berbelok maupun berhenti harus sudah memberikan lampu rambu-rambu dengan jarak 15 meter sebagai peringatan ketika menyebrang jalan atau berbelok, dan baik sebelum berhenti mengemudi, namun dari sejumlah warga, korban baik anak, dan menantu korban yang berada di lokasi kejadian, bahwa sebelum mobil itu berhenti tidak memberikan peringatan sebelum berhenti di tepi jalan yang tak jauh meninggalkan korban kecelakaan sekitar 17 meter dari lokasi kejadian.
Saat kejadian mobil Rush Putih tsb yang tepat berada di tengah jalan, menghalang-halangi Kendaraan dengan posisi satu arah, ketika korban ingin menyelit mobil tersebut seakan memperlambat kendaraannya sehingga membuat bingung korban yang tak jauh tepat berada di posisi belakang mobil bersama anak menantunya korban yang menunda di belakangnya, ketika menyelit korban terjatuh diakibatkan mobil tsb semakin menyerempet motor korban hingga ke tengah jalan, namun mirisnya tanpa adanya pertolongan pelaku dan bertanggung jawab, malah sebaliknya mengatakan bahwa mereka tidak tau dan mengetahui kejadian tersebut, yang sudah jelas berada di samping mobilnya, lebih eronisnya lagi logikanya padahal ia sudah melihat korban yang sudah terjatuh, namun bukan malah menghampiri malah sebaliknya lari dari kenyataan.
Saat ini pihak korban dan tim media Alasannews.com sedang melacak, dan mencari keberadaan pelaku tersebut, serta mengumpulkan bukti-bukti yang ada, dari sejumlah keterangan, dan hasil investigasi di lapangan, serta masih menunggu etikat baik dari ketiga pelaku, sebelum membawa laporan tersebut, dan melangkah lebih jauh masih menunggu etikat baiknya untuk datang kerumah korban, dan sampai pada saatnya setelah berita ini diterbitkan akan ditindak lanjuti sesuai proses pasal dan UU yang berlaku tentang kecelakaan lalu lintas, akan di serahkan ke Kanit satlantas Kapolres Ketapang.
Menggenang masih dalam suasana lebaran, dan masih libur keluarga korban masih menunggu etikat baik pelaku, apakah masih bersikeras membela diri, atau sebaliknya.
Setelah berita ini diterbitkan, maka tim media akan terus memantau perkembangan terkait kasus ini sampai pada waktunya apakah pelaku diproses secara hukum atau secara kekeluargaan harus bertanggung jawab dari kerugian serta apa yang dialami korban, sehingga membuat troma, dan membuat mental keluarga korban, sebelum terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan, tentu saja dari tim media akan terus mengikuti perkembangan ini, sampai kemana tindakan (APH) Aparat Penegak Hukum baik instansi terkait, dalam menyikapi dalam menangani kasus ini hingga selesainya prosesnya.
Adapun dari tambahan dari korban, dan keterangan warga maupun info yang didapat, bahwa dari ketiga pelaku satu keluarga yang dimana ibu mertua pelaku merupakan tetangga yang tak jauh dari rumah korban, yang diduga sudah ikut mendukung dalam aksi turut serta dalam aksi kerja sama persekongkolan, dan tidak bertanggung jawab.
Adapun dua diantaranya yaitu menantunya yaitu H.Ujang Midi, anak kandungnya yang tua Dahlia dari H.Asri alias H.Ujang U kerap disapa, diduga adapun informasi yang didapat bahwa pelaku H.Ujang Midi adalah salah satu Guru disalah satu sekolahan di Kabupaten Ketapang, dan rumah kediamannya di gang kuntum rumah BTN, dan satu lagi rumah BTN-nya berada di kelurahan Sukaharja, pungkasnya.
Oleh : Tim Liputan
Red/Kalbar