- Suasana penyuluhan dan bahaya narkoba di Tolitoli
ALASANnews.com,--Penyalahgunaan narkoba kini menjadi ancaman serius yang tidak hanya merusak generasi muda, tetapi juga mengancam masa depan bangsa. Menyadari hal tersebut, Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Tolitoli menggelar kegiatan penyuluhan hukum dengan tema “Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan & Peredaran Gelap Narkoba”, Kamis (21/8/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Gedung Balre Tau Dakon Lipu, kediaman resmi Bupati Tolitoli. Suasana berlangsung khidmat namun penuh semangat, ditandai dengan kehadiran sejumlah pejabat penting, aparat penegak hukum, serta tokoh masyarakat yang peduli pada isu pemberantasan narkoba.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Bagian Hukum Setda Tolitoli, Dr. Mulyadi Dg Silasa, SH., MH, yang sekaligus membuka acara. Hadir pula Kasat Narkoba Polres Tolitoli, Iptu Herman Yoseph, SH, dan Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Tolitoli, Suparman, SH sebagai narasumber utama.
Peserta kegiatan terdiri dari para camat se-Kabupaten Tolitoli, tokoh masyarakat, serta sejumlah perwakilan instansi terkait. Kehadiran mereka mencerminkan betapa pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya bersama melawan peredaran gelap narkoba.
Dalam sambutannya, Dr. Mulyadi menekankan bahwa narkoba merupakan musuh bersama. Menurutnya, pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan penuh aparat, tokoh masyarakat, dan seluruh lapisan warga. “Pencegahan lebih baik daripada penindakan. Karenanya, edukasi dan kesadaran hukum menjadi kunci utama,” ujarnya.
Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Tolitoli, Iptu Herman Yoseph, mengungkapkan bahwa kasus narkoba di wilayah Tolitoli mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. “Kita tidak boleh lengah. Narkoba masuk dengan berbagai cara, bahkan menyasar desa-desa. Kolaborasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk memutus rantai peredarannya,” jelasnya.
Kasi Pidum Kejari Tolitoli, Suparman, SH, menambahkan bahwa selain aspek hukum, penanganan narkoba juga membutuhkan pendekatan sosial. Banyak pelaku penyalahgunaan yang justru korban dari sindikat besar. “Oleh karena itu, selain penegakan hukum, rehabilitasi dan pendampingan juga harus diperkuat,” katanya.
Para camat yang hadir mendapat pesan khusus agar aktif menjadi garda terdepan di wilayah masing-masing. Mereka diminta menggandeng tokoh agama, pemuda, dan sekolah-sekolah untuk meningkatkan kesadaran generasi muda akan bahaya narkoba.
Kegiatan penyuluhan ini tidak hanya berisi pemaparan materi, tetapi juga sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif. Beberapa peserta mengajukan pertanyaan seputar langkah konkret yang bisa dilakukan di tingkat desa dalam mencegah masuknya narkoba.
Jawaban yang diberikan para narasumber menekankan pentingnya laporan cepat, komunikasi terbuka, dan pemberdayaan masyarakat. Masyarakat diharapkan berani melapor apabila menemukan indikasi peredaran narkoba di lingkungannya.
Selain itu, kegiatan ini juga mendorong lahirnya komitmen bersama untuk menjadikan Kabupaten Tolitoli sebagai daerah yang tangguh melawan narkoba. Komitmen tersebut akan dituangkan dalam berbagai program sosialisasi berkelanjutan yang melibatkan seluruh unsur pemerintahan dan masyarakat.
Suasana penyuluhan semakin hangat ketika sejumlah tokoh masyarakat menyatakan siap membantu aparat dalam melakukan pengawasan. Mereka menilai bahwa narkoba bukan hanya masalah hukum, tetapi juga ancaman terhadap moral, kesehatan, dan keharmonisan keluarga.
Kegiatan ditutup dengan pesan bersama bahwa pencegahan narkoba bukan tugas satu pihak saja, melainkan tanggung jawab kolektif. Dengan kerja sama yang kuat, Kabupaten Tolitoli optimis mampu mengurangi bahkan memutus rantai peredaran narkoba di masa depan.*whyu/adi


