Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Membangun Buol Tidak Hanya Dengan Kritik Prontal, Tetapi Dibutuhkan Partisipasi Aktif Untuk Perubahan

| 12:16 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-20T05:16:28Z

 


Penulis : Suleman Dj.Latantu

Buol, Alasanews com. Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu Ibrahim Mangge, menyatakan Pemerintah Kabupaten Buol dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan kegiatan program pembangunan daerah pada dasar tentunya sangat membutuhkan kritik, saran dan pendapat guna untuk perbaikan, seperti halnya adanya kritik soal program Buol Terang. 


Hanya saja menurutnya kritikan itu semuanya harus teratur, terukur dan terstruktur, tidak harus  bombastis, frontal apalagi brutal 


Artinya membandingkan Apple to Apple antara jembatan dengan Buol Terang dinilai tidak tepat. Sebab keduanya mendasar yang sangat dibutuhkan masyarakat.


" Terus saja memberikan masukan, kritik dan saran. Tetapi penting juga mendorong kesadaran masyarakat sesuai bidang keahliannya agar berpartisipasi aktif dalam pembangunan Buol sesuai kapasitasnya" tandas Ibrahim kepada media ini setelah menanggapi kritikan soal Buol Terang melalui tayangkan Vidio di aqun @RudyLoi  melalui platform media sosial.


Dan yang perlu digarisbawahi dalam pelaksanaan kegiatan program pembangunan oleh Kabupaten Buol saat ini antara lain : 


* Ketersediaan anggaran 

* Program prioritas Bupati dan Wakil Bupati 

* Partisipasi masyarakat 

* Kesadaran masyarakat, khususnya para tokoh 

* Mendahulukan kebutuhan, bukan keinginan 


Dia menegaskan membangun Buol tidak hanya sekedar butuh kritik, saran dan masukan. Tetapi butuh kerjasama, partisipasi nyata dari ide yang disuarakan sampai pada eksekusi nyata dilapangkan oleh setiap pribadi, ujar Ibrahim menambahkan


Diberitakan sebelumya Program Buol Terang kini menjadi salah satu terobosan penting Pemerintah Daerah Kabupaten Buol dalam mempercepat pembangunan infrastruktur, khususnya di sektor penerangan. Program ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat terhadap akses cahaya yang memadai di jalan-jalan desa, fasilitas umum, hingga kawasan yang selama ini gelap dan rentan terhadap potensi kerawanan.


Aktivis asal Buol, M. Fadli, menilai bahwa Buol Terang bukan sekadar proyek pemerintah, melainkan sebuah langkah konkret yang menunjukkan keseriusan Pemda dalam meningkatkan kualitas hidup warga. Menurutnya, pembangunan harus dimulai dari hal-hal dasar yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, dan penerangan adalah salah satu aspek vital yang selama ini sering terabaikan.


Fadli menegaskan bahwa ketersediaan lampu penerangan jalan dapat mengurangi tingkat kriminalitas, menunjang aktivitas ekonomi malam hari, serta memberikan rasa aman bagi masyarakat. Karena itu, ia menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Pemda Buol dalam merealisasikan program ini.


“Program Buol Terang adalah wujud nyata komitmen pemerintah daerah untuk hadir di tengah masyarakat. Kita sebagai putra daerah tentu wajib mengapresiasi dan mendukung penuh inisiatif seperti ini,” ujar Fadli.


Ia juga berharap agar implementasi program tersebut dilakukan secara merata, tidak hanya di wilayah perkotaan, tetapi juga menjangkau desa-desa terpencil yang selama ini minim fasilitas penerangan. Menurutnya, pemerataan akses cahaya adalah bagian dari pemerataan pembangunan itu sendiri.


Dengan hadirnya Buol Terang, Pemda Buol dinilai telah mengambil langkah maju untuk mendorong kemajuan daerah, meningkatkan keamanan, serta membuka ruang bagi geliat ekonomi masyarakat. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk para aktivis seperti M. Fadli, menjadi energi tambahan agar program ini terus berjalan dan memberikan manfaat seluas-luasnya bagi warga Buol.

×
Berita Terbaru Update