TOLITOLI – Kejaksaan Negeri (Kejari) Tolitoli kembali mengungkap fakta mencengangkan terkait peredaran narkotika di wilayah Tolitoli. Kepala Kejaksaan Negeri Tolitoli, Ibnu Firman Ide Amin, menyebut ratusan juta rupiah uang masyarakat terbuang percuma hanya untuk barang haram yang sama sekali tidak berguna.
Pernyataan tersebut disampaikan Ibnu Firman saat kegiatan pemusnahan barang bukti narkotika yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht), Selasa (16/12), di halaman Kantor Kejari Tolitoli.
Menurut Kajari, dari perkara narkotika yang telah diputus pengadilan, nilai uang yang beredar dan dibelanjakan untuk narkoba tergolong sangat besar. Uang tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lebih bermanfaat bagi keluarga maupun perekonomian masyarakat.
“Dalam kurun waktu tertentu, peredaran uang untuk narkotika ini nilainya ratusan juta rupiah. Sangat disayangkan karena dibelanjakan untuk sesuatu yang tidak berguna dan justru merusak,” tegas Ibnu Firman.
Pemusnahan barang bukti narkotika pada triwulan IV ini merupakan bagian dari komitmen aparat penegak hukum dalam menekan peredaran narkoba di Kabupaten Tolitoli. Seluruh barang bukti dimusnahkan sesuai prosedur dan disaksikan para pihak terkait.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Bupati Tolitoli Amran Yahya, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta sejumlah perwakilan media. Kehadiran unsur pimpinan daerah menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya pemberantasan narkoba.
Bupati Amran Yahya dalam sambutannya mengapresiasi kinerja aparat penegak hukum yang dinilai telah bekerja maksimal, khususnya dalam mengungkap dan menindak kasus-kasus narkotika di daerah.
Amran menegaskan bahwa narkoba merupakan ancaman serius bagi generasi muda dan masa depan daerah. Karena itu, sinergi seluruh elemen, mulai dari pemerintah, aparat keamanan, hingga masyarakat sangat dibutuhkan.
Ia juga menyinggung keberadaan “pelabuhan tikus” yang diduga menjadi salah satu pintu masuk narkoba ke wilayah Tolitoli. Menurutnya, hal tersebut menjadi tantangan besar yang harus dihadapi bersama.
“Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama, khususnya aparat, untuk memperketat pengawasan di jalur-jalur rawan,” ujar Amran.
Dengan pemusnahan barang bukti ini, diharapkan peredaran narkoba di Tolitoli dapat ditekan, sekaligus menjadi peringatan keras bahwa negara hadir dan tidak memberi ruang bagi perusak masa depan generasi bangsa.wahyu***


