Notification

×

Iklan

Iklan




Indeks Berita

Tag Terpopuler

Salib Suci di Golgata Jerusalem

4/09/2023 | 07:01 WIB | 0 Views Last Updated 2023-04-09T00:01:14Z


Jakarta, Alasannews.com,--Berikut hikmah ke-8 yang disampaikan oleh Ev. Robinson Togap Siagian dari Yayasan Suara Nasrani Indonesia, Minggu (9/4/2023). 

 
( 1 Kor. 15:;3, Yes.53:1-12, dan Mrk 11: 1-11) Sebuah Simbol Sakral Keteladanan.

Ada tiga suku kata yang melekat secara etimologi, histori, teologi, dan budaya dalam nama Kota Jerusalem yaitu ; Salib, Golgata, dan Keledai).

Jerusalem, kota Jerusalem tidak bisa terpisahkan dengan tiga agama besar , yakni tempat suci Jahudi, Nasrani dan Islam.

Ketiga agama mayoritas penduduk bumi itu memiliki julukan sendiri. Jahudi mengartikan Yeresalim, Rumah Suci, sedangkan Islam bilang Al Qud tangga ilahi, orang Kristen ( Kanaan) mengatakan Ursalim, Kota Damai.

Golgata adalah tempat penyaliban Yeshua-Jesus - Isa, tidak jauh dari situ ada pemakaman kelurga bernama Talpiot milik Yusuf Arimatea berprofesi pengusaha anggota Makamah Agama Jahudi.

Keledai adalah adalah hewan lokal dari keluarga kuda liar afrika, sebagai hewan beban pekerja  membawa barang barang sejak 5.000 Tahun yang lalu.

Salib alat hukum mengerikan, sarana eksekusi mati bagi terpidana berat kelas pemberontak, pembunuh pada zaman Romawi.

Bagi orang Jahudi , silang kayu itu adalah simbol kemarahan , sedangkan umat Nasrani simbol agama tanda anugrah Kasih Allah.Suatu lambang kemuliaan penyelamatan manusia dari dosa.

Jahudi secara politik  agama ( identitas) menuduh Jesus adalah pemberontak, pengacau ketertiban umum mengusir jemat di dalam bait Allah( Elohim) Yohanes 2: 13: 24) serta menghujat Tuhan ( Jahowa) ( Mrk 14: 62-64) dan Nabi Palsu( Luk.6:1-11) 

Sedangkan Umat Kristen yang memperingati kematian Jesus pada Jumat Agung melaksanakan visi, Misi dan Program Surgawi dengan Aksi memikul salib( via dala rosa) mati sengsara, menebus dosa manusia yang kotor pekat ( 1 Kor 15:3, Yes.53: 1-12) .

Kedatangan Jesus ke kota Jerusalem menggemparkan penuh arakan sorak sorai ( Mrk 11:1-11) , bukan sebagai tabib agung model Ida Dayak yang lagi trending di medsos.

Dia memasuki gerbang kota dengan keledai, kenderaan rakyat sederhana bukan kenderaan kuda perang( mersedes, alfard milik Pendeta Dinasti Oligarki Munafikun Paraji miyak Urapan Alm).

Rakyat Jahudi bergembira ria menyambut kedatangan Jesus Kristus yang akan menjadi mesias raja yang membebaskan dari kolonialisme imperialisme Roma tempo dulu.

Rakyat Israel yang berkarakter bebal pembangkang kecewa, nelangsa harapan kemerdekaan politik, yang akan muncul model Raja Daud Salomo Adikuasa sirna.

 Jesus tidak membawa muzizat spektakular, sebaliknya terpajal tak berdaya terpajal, darah tercurah menderita sengsara, sebuah penderitaan tiada tara.

Hampir 2/3 penduduk bumi secara ktp maupun tidak dengan berbagai aliran - dokma , teologi, apologi, saterologi orthodok, katolik, protestan, suku, sosialis liberal, dinasti oligarki menafsirkan salib seenaknya membangun tembok tembok pemisah.

Ada satu sinode terbesar  gereja aliran suku memaknai salib sebagai alat kekuasaan.Pendeta ketua sinode instrumen pengganti Jesus( Sisikat) dokma yang tidak alkitabiah.

Jadilah ketua sinode gembala menjadikan organisasi pengorganisasi salib menjadi oligarki, dinasti, liberal, tidak jauh beda dengan organisasi sosial politik, korporasi konglomerar rohani.

Ketua sinode gembala lokal jadi presiden direktur, sekaligus komisaris parlemen, dan hakim ( panguhum) bahkan pengelolaan kekuangan manmon terpusat,: gubernur sentral keuangan, bedah tipis kekuasaan diktator.

Nuel Waruwu STh, SPd Gembala Muda Gereja Sahabat Indonesia ( GSI) Jemat Goki Cempaka Mas Jakarta, memberikan inspirasi dalam hotbahnya,umat Kristen jangan mengikuri pola pikir hati umat Israel.Jadikanlah Salib simbol teladan, jangan manipulasi untuk kekuasaan.

Dia menjelaskan dibalik salib ada kekuatan peradaban mengubah dunia dengan harapan baru, pengorbanan Jesus dikayu salib dalam sebuah kuasa pengharapan.

Umat harus siap memikul salib menjalankan firmanNya setiap hari, peminpin teladan model Tuhan Jesus Kristus Juruselamat Dunia Organisasi keluarga dan pribadi.

Mari bernyanyi merenungi kematian Tuhan Jesus pada Hari Peringatan Jumat Agung lagu rohani Gereja HKBP SILANG NABADIA = SALIB SUCI.

( Tulisan Hikmah Robinson Togap Siagian Dstp Evanglis WBS Presiden Organisasi Nasrani Indonesia Internasional ( ONII) Yayasan Suara Nasrani Indonesia- Saluran Medsos gereja Virtual Nasrani Indonesia Internasional ( GNII) binaan Pdt Dr MH Siringoringo STh Gembala GSI  diviralkan Dari Gedung Suara Damai( Nafiri Perdamaian) Bertetangga Toll UI Depok- Gedung Yayasan Pendidikan Oppu Partahanan Korando Tua Siagian Dusun 2 Simandogos Atajau Parbosian Desa Banua Huta Kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba.Email: Kantorberitakorando@gmail.com.)
[9/4 05.57] IIBA (INSTITUT INTERPRETER BAHASA ARAB) IBNU JALFAD: Salib Suci di Golgata Jerusalem

Jakarta--Berikut hikmah ke-8 yang disampaikan oleh Ev. Robinson Togap Siagian dari Yayasan Suara Nasrani Indonesia, Minggu (9/4/2023)

 
( 1 Kor. 15:;3, Yes.53:1-12, dan Mrk 11: 1-11) Sebuah Simbol Sakral Keteladanan.

Ada tiga suku kata yang melekat secara etimologi, histori, teologi, dan budaya dalam nama Kota Jerusalem yaitu ; Salib, Golgata, dan Keledai).

Jerusalem, kota Jerusalem tidak bisa terpisahkan dengan tiga agama besar , yakni tempat suci Jahudi, Nasrani dan Islam.

Ketiga agama mayoritas penduduk bumi itu memiliki julukan sendiri. Jahudi mengartikan Yeresalim, Rumah Suci, sedangkan Islam bilang Al Qud tangga ilahi, orang Kristen ( Kanaan) mengatakan Ursalim, Kota Damai.

Golgata adalah tempat penyaliban Yeshua-Jesus - Isa, tidak jauh dari situ ada pemakaman kelurga bernama Talpiot milik Yusuf Arimatea berprofesi pengusaha anggota Makamah Agama Jahudi.

Keledai adalah adalah hewan lokal dari keluarga kuda liar afrika, sebagai hewan beban pekerja  membawa barang barang sejak 5.000 Tahun yang lalu.

Salib alat hukum mengerikan, sarana eksekusi mati bagi terpidana berat kelas pemberontak, pembunuh pada zaman Romawi.

Bagi orang Jahudi , silang kayu itu adalah simbol kemarahan , sedangkan umat Nasrani simbol agama tanda anugrah Kasih Allah.Suatu lambang kemuliaan penyelamatan manusia dari dosa.

Jahudi secara politik  agama ( identitas) menuduh Jesus adalah pemberontak, pengacau ketertiban umum mengusir jemat di dalam bait Allah( Elohim) Yohanes 2: 13: 24) serta menghujat Tuhan ( Jahowa) ( Mrk 14: 62-64) dan Nabi Palsu( Luk.6:1-11) 

Sedangkan Umat Kristen yang memperingati kematian Jesus pada Jumat Agung melaksanakan visi, Misi dan Program Surgawi dengan Aksi memikul salib( via dala rosa) mati sengsara, menebus dosa manusia yang kotor pekat ( 1 Kor 15:3, Yes.53: 1-12) .

Kedatangan Jesus ke kota Jerusalem menggemparkan penuh arakan sorak sorai ( Mrk 11:1-11) , bukan sebagai tabib agung model Ida Dayak yang lagi trending di medsos.

Dia memasuki gerbang kota dengan keledai, kenderaan rakyat sederhana bukan kenderaan kuda perang( mersedes, alfard milik Pendeta Dinasti Oligarki Munafikun Paraji miyak Urapan Alm).

Rakyat Jahudi bergembira ria menyambut kedatangan Jesus Kristus yang akan menjadi mesias raja yang membebaskan dari kolonialisme imperialisme Roma tempo dulu.

Rakyat Israel yang berkarakter bebal pembangkang kecewa, nelangsa harapan kemerdekaan politik, yang akan muncul model Raja Daud Salomo Adikuasa sirna.

 Jesus tidak membawa muzizat spektakular, sebaliknya terpajal tak berdaya terpajal, darah tercurah menderita sengsara, sebuah penderitaan tiada tara.

Hampir 2/3 penduduk bumi secara ktp maupun tidak dengan berbagai aliran - dokma , teologi, apologi, saterologi orthodok, katolik, protestan, suku, sosialis liberal, dinasti oligarki menafsirkan salib seenaknya membangun tembok tembok pemisah.

Ada satu sinode terbesar  gereja aliran suku memaknai salib sebagai alat kekuasaan.Pendeta ketua sinode instrumen pengganti Jesus( Sisikat) dokma yang tidak alkitabiah.

Jadilah ketua sinode gembala menjadikan organisasi pengorganisasi salib menjadi oligarki, dinasti, liberal, tidak jauh beda dengan organisasi sosial politik, korporasi konglomerar rohani.

Ketua sinode gembala lokal jadi presiden direktur, sekaligus komisaris parlemen, dan hakim ( panguhum) bahkan pengelolaan kekuangan manmon terpusat,: gubernur sentral keuangan, bedah tipis kekuasaan diktator.

Nuel Waruwu STh, SPd Gembala Muda Gereja Sahabat Indonesia ( GSI) Jemat Goki Cempaka Mas Jakarta, memberikan inspirasi dalam hotbahnya,umat Kristen jangan mengikuri pola pikir hati umat Israel.Jadikanlah Salib simbol teladan, jangan manipulasi untuk kekuasaan.

Dia menjelaskan dibalik salib ada kekuatan peradaban mengubah dunia dengan harapan baru, pengorbanan Jesus dikayu salib dalam sebuah kuasa pengharapan.

Umat harus siap memikul salib menjalankan firmanNya setiap hari, peminpin teladan model Tuhan Jesus Kristus Juruselamat Dunia Organisasi keluarga dan pribadi.

Mari bernyanyi merenungi kematian Tuhan Jesus pada Hari Peringatan Jumat Agung lagu rohani Gereja HKBP SILANG NABADIA = SALIB SUCI.

( Tulisan Hikmah Robinson Togap Siagian Dstp Evanglis WBS Presiden Organisasi Nasrani Indonesia Internasional ( ONII) Yayasan Suara Nasrani Indonesia- Saluran Medsos gereja Virtual Nasrani Indonesia Internasional ( GNII) binaan Pdt Dr MH Siringoringo STh Gembala GSI  diviralkan Dari Gedung Suara Damai( Nafiri Perdamaian) Bertetangga Toll UI Depok- Gedung Yayasan Pendidikan Oppu Partahanan Korando Tua Siagian Dusun 2 Simandogos Atajau Parbosian Desa Banua Huta Kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba.Email: Kantorberitakorando@gmail.com.)

Lipsus: JL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update