Ketapang|Alasannews.com – Sebuah ponton bermuatan CPO di perairan muara Suka Bangun, Ketapang, Kalimantan Barat tertabrak Kapal Penumpang Dharma Ferry 2 tujuan Semarang-Ketapang, kejadian tersebut terjadi pada Rabu, 20/05/2025 sekitar pukul 23:00 WIB, menurut informasi yang diterima, ponton bermuatan CPO tersebut mengalami kandas akibat kondisi air sedang surut di muara Suka Bangun.
Kejadian bermula saat Kapal Penumpang Dharma Ferry 2 Tujuan Semarang-Ketapang akan memasuki Muara menuju Pelabuhan Suka Bangun, dengan kondisi air sedang surut Kapal Penumpang Dharma Ferry 2 kuat kemungkinan alami kesulitan untuk menghindar sehingga terjadi insiden tabrakan tersebut.
Akibat Insiden tersebut, Kapal Penumpang Dharma Ferry 2 mengalami kerusakan dibagian depan kapal, namun menurut informasi yang diterima Awak Media kerusakan bagian depan kapal tersebut sudah diperbaiki.
Saat Awak Media konfirmasi ke petugas Syahbandar Pelabuhan Suka Bangun, saat dimintai keterangan enggan untuk memberikan keterangan, Awak Media langsung meminta kejelasan atas kejadian insiden tersebut namun dari pihak petugas pelabuhan terkesan mengelak.
Awak Media meminta diadakan pertemuan antara pihak pelayaran dan kapten kapal namun sangat disayangkan dari pihak yang bertanggung jawab dalam hal ini syahbandar tidak dapat untuk memanggil yang bersangkutan, malahan dirinya menyuruh Awak Media langsung saja temui kapten kapal. Lebih ironisnya lagi Syahbandar menyuruh awak media konfirmasinya langsung ke Kementrian Perhubungan Jakarta Pusat. Ada apa ini…?
Awak Media dari oleh TKP menyaksikan secara langsung proses perbaikan depan kapal yang mengalami kerusakan, lebih lanjut lagi Awak Media pertanyakan mutu dan kualitas perbaikan kapal tersebut bisa dijamin atau tidak…? Guna untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan demi untuk keselamatan para penumpang kapal. Ia menjawab “itu bisa dijamin pak” ungkapnya.
Ditambahkan A. Rahman (Pek) ia menyampaikan kepada Awak Media atas inseden tersebut dari pemilik ponton meminta untuk tidak diberitakan, dan sangat disayangkan dari pihak pelayaran awalnya mengajak untuk diadakan pertemuan secara baik-baik, yang sangat disesalkan A. Rahman ketika dihubungi via telepon yang bersangkutan langsung dengan nada yang tidak bersahabat “buat apalah kau mengurus kapal orang” ujarnya dengan nada ketus.
Harapan dari A. Rahman seharusnya dari syahbandar dapat bertindak tegas terhadap pihak Dharma Ferry 2 agar dapat diambil tindakan sesuai dengan hukum yang berlaku, tetapi dalam hal ini masing-masing lempar tanggung jawab, hingga diterbitkannya media ini belum ada penyelesaian sama sekali.
(Dedy)
Red/Redaksi




