Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Terkuak, Sejumlah Excavator Tambang Emas Ilegal Kembali Beroperasi di Sijunjung Diduga Dilindungi Oknum

| 18:00 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-01T11:00:32Z

Terkuak, Sejumlah Excavator Tambang Emas Ilegal Kembali Beroperasi di Sijunjung Diduga Dilindungi Oknum
SIJUNJUNG, SUMATERA BARAT – Alasannews.com.com
Praktik Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, kembali menjadi sorotan. Aktivitas tambang ilegal ini dilaporkan semakin masif, khususnya di kawasan Muaro Bodi. Bahkan, keberadaan excavator dan ribuan rakit penambang yang menyerupai kapal kecil terus bertambah dari waktu ke waktu.

Sumber lapangan menyebutkan, meski aktivitas PETI sudah berlangsung lama dan melibatkan peralatan berat, namun penindakan aparat penegak hukum (APH) dinilai masih minim. Ironisnya, praktik ini diduga berlangsung di bawah perlindungan oknum aparat.

Salah satu nama yang kembali mencuat adalah Wandre, yang disebut-sebut kerap mengatasnamakan pimpinan Polres Sijunjung. Dalam peristiwa yang memicu dugaan kekerasan terhadap sejumlah wartawan saat meliput aktivitas tambang dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) ilegal, nama Wandre dikabarkan aktif berupaya meredam pemberitaan.

“Bang, jangan diributin itu. Kapolres nelpon, mengapa Athia ikut-ikutan meributkan kejadian itu. Bukankah ia pihak kita? Nanti bisa-bisa terganggu semua aktivitas PETI kalau kasus ini terus diangkat,” ujar Wandre menirukan pernyataan yang diklaim berasal dari Kapolres Sijunjung, sebagaimana dikutip dari keterangan Athia, salah satu jurnalis yang turut menjadi korban intimidasi.

Athia mengaku tidak gentar menghadapi tekanan tersebut dan justru semakin mendorong agar peristiwa ini mendapat perhatian publik dan diusut tuntas. “Lebih baik kehilangan sahabat daripada kehilangan kepercayaan,” tegasnya.

Wandre juga diduga meminta sejumlah media untuk menurunkan (take down) pemberitaan terkait PETI yang sempat viral. Ia berdalih sebagai utusan Kapolres dan menawarkan “kompensasi bulanan” kepada wartawan agar tidak lagi mengangkat isu tambang ilegal. Namun janji tersebut disebut tidak ditepati, bahkan dituding sebagai modus untuk memanfaatkan nama rekan-rekan wartawan demi keuntungan pribadi.

“Uang yang dijanjikan tidak sesuai realisasi. Banyak alasan. Diduga ia justru memainkan isu ini untuk kepentingan sendiri,” ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya.

Hingga kini, aktivitas PETI di wilayah Sijunjung tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Bahkan, sejumlah titik lokasi baru diduga mulai dibuka, dengan jumlah rakit penambang mencapai ribuan unit. Praktik ini disebut sudah menjadi rahasia umum, dan Wandre disebut-sebut masih menjalankan peran sebagai penghubung antara wartawan dan oknum aparat.

Redaksi masih berupaya menghubungi pihak Polres Sijunjung maupun Polda Sumbar untuk konfirmasi dan klarifikasi lebih lanjut terkait dugaan keterlibatan aparat dalam aktivitas tambang ilegal ini.

Laporan : Indra
(Redaksi | Gugun 
Sumber informasi: Athia
×
Berita Terbaru Update