Alasannews.com|Kayuagung, Sumatera Selatan – 11 Juni 2025 | Alasannews.com
Indikasi dugaan penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kembali mencuat, kali ini menyeret nama Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Temuan tersebut terungkap usai tim wartawan media online melakukan kunjungan lapangan ke lingkungan sekolah beberapa hari lalu.
Berdasarkan pantauan langsung di lokasi, kondisi fisik bangunan sekolah sangat memprihatinkan. Sejumlah ruang kelas tampak rapuh dengan plafon yang runtuh, lantai keramik yang pecah, dan toilet siswa yang tidak memiliki pintu. Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius, terutama bagi keamanan dan kenyamanan siswi yang telah menginjak usia remaja.
“Ini jelas membahayakan dan tidak manusiawi. Toilet tanpa pintu sangat rawan disalahgunakan dan tidak pantas untuk lingkungan pendidikan,” ujar salah satu warga yang mendampingi tim media saat dokumentasi.
Data mencatat, SMK Negeri 2 Kayuagung memiliki 1.189 peserta didik, terdiri dari 808 siswa laki-laki dan 381 siswa perempuan. Dalam periode anggaran terakhir, sekolah ini tercatat menerima dana BOS sebesar Rp1.902.400.000.
Namun, temuan di lapangan menunjukkan tidak adanya alokasi nyata terhadap komponen perawatan ringan, yang sebenarnya menjadi salah satu tujuan utama penggunaan dana BOS. Dugaan kuat mengarah pada kelalaian atau penyimpangan anggaran oleh pihak sekolah, yang selama ini dipimpin oleh Kepala Sekolah bernama Anwar.
Tim media juga menerima informasi bahwa selama masa kepemimpinan Anwar, tidak pernah ada kegiatan rehabilitasi ringan, baik untuk ruang kelas, sanitasi, maupun fasilitas belajar lainnya.
Sehubungan dengan temuan ini, publik dan awak media mendesak agar Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan serta auditor dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) segera turun tangan melakukan audit menyeluruh terhadap pengelolaan dana BOS di SMK Negeri 2 Kayuagung.
“Kami berharap penegak hukum dan lembaga pengawas seperti Kejari dan BPK segera menyelidiki lebih lanjut kasus ini. Jangan sampai dana pendidikan yang seharusnya untuk mencerdaskan anak bangsa justru disalahgunakan,” ungkap pewarta lapangan.
Sampai berita ini diturunkan, pihak sekolah belum memberikan tanggapan resmi terhadap dugaan tersebut. Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan juga belum mengeluarkan pernyataan atau klarifikasi.
Pewarta: Erwan S
Editor: Tim Redaksi