Alasannews.com | Mempawah – Akun TikTok Suryainfo disinyalir menyebarkan video provokatif yang dikhawatirkan dapat menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. Video tersebut menampilkan pidato seseorang yang mengaku dari kelompok Solidaritas Masyarakat Peduli Hak Asasi Rakyat Jelata (SMPH) dengan nada ancaman akan menurunkan massa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.(4/9).
Lebih jauh, dalam video itu turut disinggung eskalasi konflik masa lalu, termasuk peringatan soal kasus pembakaran Kantor DPRD Mempawah beberapa tahun silam.
“Kami tidak mau kantor DPRD Mempawah kembali dibakar seperti dulu. Tapi kalau DPRD tidak bergerak, rakyat bisa kehilangan kesabaran," ujar pria dalam video tersebut.
Ancaman itu disebut-sebut berawal dari klaim kekecewaan SMPH terhadap sejumlah persoalan di Kabupaten Mempawah. Bahkan, mereka menuding langsung Gubernur Kalbar Ria Norsan tanpa disertai bukti konkret, sehingga dinilai lebih mengarah pada fitnah.
Selain bernada provokatif, akun Suryainfo juga memberi judul yang dianggap menyinggung sejumlah organisasi masyarakat (ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Mempawah. Judul yang digunakan antara lain #LaskarPenggonggongMempawah (LPM) dan #LsmMempawahPenakot, yang diduga sebagai plesetan dan bentuk provokasi terhadap kelompok tertentu.
Beberapa warga Mempawah menilai konten tersebut berlebihan dan berpotensi memicu konflik.
“Mengkritik boleh, tapi jangan sampai jadi fitnah. Pemerintah diam bukan berarti bersalah,” kata Ramadhan, Rabu (3/9/2025).
Fajar Ilham, warga lainnya, menegaskan, “Kantor DPRD Mempawah pernah dibakar. Jangan sampai pernyataan provokatif memicu konflik baru.
Senada, Hikmawan menambahkan, “Kritik itu sah, tapi caranya jangan provokatif. Kalau ada dugaan kasus, serahkan ke penegak hukum.”
Hingga kini, video tersebut masih beredar di platform TikTok dengan tautan berikut:
🔗 Klik di sini untuk melihat video"
(Tim/Liputan)
Red/Kalbar*

