ALASANnews.com,— Di bawah langit malam Desa Laulalang yang temaram namun penuh cahaya, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XLIII tingkat Kabupaten Tolitoli resmi ditutup oleh Bupati H. Amran Yahya pada Minggu (2/11) malam di Lapangan Haji Hayun. Acara yang berlangsung selama sepekan itu menjadi lebih dari sekadar kompetisi keagamaan — ia berubah menjadi perayaan iman, kebersamaan, dan kebanggaan daerah.
Dalam sambutannya, Bupati Amran Yahya menyampaikan rasa salut dan bangga terhadap kerja keras para camat, panitia, serta masyarakat yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam menyukseskan kegiatan tersebut. “Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh camat dan warga yang telah berpartisipasi. MTQ ini sukses bukan karena megahnya acara, tetapi karena kebersamaan dan semangat masyarakat Tolitoli yang luar biasa,” ujar Amran disambut tepuk tangan hangat ribuan penonton.
Gelaran MTQ ke-43 ini mempertemukan para qari dan qariah terbaik dari seluruh kecamatan di Tolitoli. Mereka tampil dalam berbagai cabang lomba seperti tilawah, tahfiz, kaligrafi, serta syarhil Quran. Setiap lantunan ayat, setiap goresan kaligrafi, dan setiap penafsiran yang disampaikan menjadi cerminan kecintaan mendalam terhadap Al-Qur’an, menghadirkan suasana religius yang menyentuh hati siapa pun yang menyaksikannya.
Berkat pelaksanaan yang tertib dan dukungan masyarakat yang solid, seluruh peserta dapat menampilkan kemampuan terbaik mereka. “Pelaksanaan yang sukses membuat kami para peserta bisa fokus dan tampil maksimal,” kata salah satu peserta cabang tilawah remaja, menahan haru setelah pengumuman pemenang.
Dari seluruh peserta yang berkompetisi, Kecamatan Dampal Selatan keluar sebagai juara umum MTQ ke-43, disusul oleh Kecamatan Galang, Baolan, Tolitoli Utara dan Dakopemean dan Kecamatan Dampal Utara meraih predikat juara bersama, sebuah pencapaian yang disambut dengan sorakan bangga dari para pendukung. Momen kemenangan itu semakin meriah ketika Bupati Amran Yahya mengumumkan hadiah istimewa bagi para pemenang — bonus tiket umrah bagi 10 peserta terbaik.
“Hadiah ini bukan sekadar bentuk penghargaan, tetapi juga motivasi agar semangat mencintai Al-Qur’an terus tumbuh di hati generasi muda kita,” ujar Amran. Ia menekankan bahwa nilai utama dari MTQ bukan terletak pada medali atau piala, melainkan pada keistiqamahan untuk terus belajar dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Bupati juga mengumumkan bahwa MTQ ke-44 tahun depan akan digelar di Kecamatan Dampal Utara, memberikan kesempatan bagi wilayah itu untuk menjadi tuan rumah sekaligus penerus semangat religius yang telah tumbuh di Tolitoli. “Bagi yang belum berhasil, jangan berkecil hati. Kekalahan hari ini hanyalah sukses yang tertunda. Teruslah berlatih, karena setiap ayat yang dibaca adalah doa menuju keberhasilan,” ucapnya menutup sambutan.
Malam penutupan MTQ ke-43 di Tolitoli berakhir dengan nuansa haru dan kebanggaan. Suara shalawat menggema, lampu-lampu berkilau, dan senyum bahagia para peserta menandai akhir dari sebuah perjalanan spiritual yang tak terlupakan. Di antara gemuruh tepuk tangan dan lantunan ayat suci, satu hal terasa pasti — Tolitoli telah meneguhkan diri sebagai tanah yang tidak hanya subur akan hasil bumi, tetapi juga kaya akan cahaya iman dan cinta pada Al-Qur’an.
Peliput: wahyu




