Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mandor PT Tamaco Morowali Tewas Disambar Petir, Tiga Asisten Mandor Masih Dirawat

| 21:56 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-06T14:56:34Z

 


ALASANnews.com, MOROWALI — Hanya dua hari setelah insiden maut yang menewaskan seorang pekerja di perusahaan nikel akibat sambaran petir, tragedi serupa kembali mengguncang Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Pada Kamis siang sekitar pukul 12.00 WITA, empat pekerja PT Tamaco Morowali tersambar petir di area perkebunan. Mandor Divisi 4 bernama Musa meninggal di tempat, sementara tiga asisten mandor lainnya masih menjalani perawatan intensif.

Informasi yang dihimpun BUTOLPOST menyebutkan bahwa para pekerja tengah melakukan aktivitas rutin ketika cuaca mendadak berubah drastis. Hujan lebat disertai kilat melanda kawasan tersebut, sebelum petir menyambar titik lokasi para pekerja berada. “Petir menjadi ancaman serius saat cuaca ekstrem seperti sekarang,” kata salah satu sumber di lokasi.

Kondisi kebun yang merupakan area terbuka disebut menjadi faktor yang memperbesar risiko sambaran petir terhadap pekerja. Para karyawan yang bertugas di lapangan pada jam-jam tersebut tidak sempat menghindar ketika kilat menyambar dengan intensitas tinggi.

PT Tamaco Morowali dikenal sebagai salah satu perusahaan perkebunan sawit terbesar di Morowali, dengan jumlah karyawan yang cukup besar dan aktivitas yang hampir seluruhnya berada di luar ruangan. Situasi itu membuat pekerja lebih rentan terhadap fenomena cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi di wilayah tersebut.

Upaya konfirmasi dari wartawan BUTOLPOST kepada pihak perusahaan belum membuahkan hasil. “Ya, di sana ada cukup banyak karyawan yang bekerja di siang hari. Namun hingga saat ini pihak perusahaan belum memberi penjelasan resmi,” tulis wartawan dalam pesan singkatnya.

Para ahli cuaca menilai bahwa meningkatnya aktivitas petir di Sulawesi Tengah beberapa minggu terakhir merupakan dampak dari dinamika atmosfer dan curah hujan tinggi yang memicu pembentukan awan konvektif. Kondisi tersebut seharusnya menjadi peringatan bagi perusahaan untuk memperketat standar keselamatan bagi pekerja lapangan.

Pihak kepolisian telah mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal, sementara warga dan keluarga korban berharap PT Tamaco Morowali segera memberikan klarifikasi dan memastikan langkah keselamatan yang lebih ketat ke depan. Tragedi berulang ini kembali menyoroti urgensi mitigasi risiko petir bagi sektor perkebunan di kawasan yang rawan cuaca ekstrem.lin***

×
Berita Terbaru Update