Gaukan Moh Saleh Bantilan beberapa saat lalu kepada media ini mengungkap, festival budaya digelar untuk dinilai dan kalau mendapat nilai tinggi akan diikutkan pada event internasional, katanya.
Itulah sebabnya, Gaukan mengajak panitia dan warga untuk benar-benar menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Budaya Matanggauk, merupakan proses penobatan raja baru di Lingkungan Kerajaan Tolitoli.
Budaya yang sudah turun temurun sejak Kerajaan Tolitoli tahun 1937 jauh sebelum kemerdekaan RI.
Dan saat ini Tolitoli memiliki. Raja ke XVII, H Moh Saleh Bantilan yang dinobat kan 10 Desember 2017 lalu.
MATANGGAUK dalam seleksi festival oleh Departemen Kemenkeraf ditunjuk salah satu yang diikutkan pada festival budaya nasional.
Itulah, saat ini festival digelar di lokasi eks penobatan H Moh Saleh Bantilan 2017 lalu di Pantai Gaukan Bantilan, Nalu Tolitoli.
Diliat dari agenda pembukaan tanggal 6 Desember 2022 selain sambutan Bupati Amran Yahya, pembacaan sejarah Tolitoli dan titha raja ke XVII Tolitoli.
Festival berlangsung hingga 10 Desember yang prosesnya diawali dari Rumah Adat di Ujung Lipu Nalu Jalan Sona.
Pada proses itu Gaukan diapit tiga tokoh dari Dondo, Dampak dan Tolitoli hingga ke Babo Lantung sebagaimana saat penobatan. sy/*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar