Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ketika Maestro Media Turun Gunung

| 13:47 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-04T06:47:51Z

 



Palu, AlasanNews — Kabar menggembirakan datang bagi para pembaca setia koran Radar Sulteng. Media cetak yang dikenal kritis dalam menyuarakan berbagai isu itu kini kembali hadir di tangan publik, setelah sempat vakum beberapa waktu.

Koran yang telah berusia sekitar 25 tahun itu tetap dinakhodai oleh sosok maestro media Sulawesi Tengah, H. Kamil Badrun AR. Nama Kamil Badrun sudah tidak asing lagi di dunia pers lokal, dikenal sebagai figur bertangan dingin dalam mengelola dan mengembangkan bisnis media di wilayah ini.

Tak hanya menghidupkan kembali Radar Sulteng, Kamil juga ikut menjawab tantangan zaman digital dengan meluncurkan platform podcast yang ia beri nama Kabar 68. Seluruh tayangan podcast ini bisa disimak di YouTube dan berbagai media sosial lainnya.

Mengapa dinamakan Kabar 68? Selain merujuk pada tahun kelahiran sang maestro, angka 68 juga mencerminkan semangat Kamil Badrun dalam menyampaikan informasi secara cepat, lugas, dan akurat—sesuai tuntutan era digital saat ini.

Dalam perbincangan santai bersama AlasanNews pada Selasa malam (3/6), Kamil berbagi pandangan soal perubahan dunia pers yang begitu cepat.

“Dunia pers hari ini sangat berbeda dibandingkan sepuluh tahun lalu. Kita yang pernah berada di dua era ini harus mampu membaca arah perkembangan dengan cermat agar tetap profesional,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan, kemudahan akses menjadi wartawan di era sekarang justru bisa memicu pelanggaran kode etik jurnalistik jika tidak disertai kompetensi dan integritas.

“Kita harus sadar, jadi wartawan itu bukan soal aji mumpung. Harus ada kesadaran penuh akan tanggung jawab profesi,” tegasnya.

Kembalinya Radar Sulteng dan lahirnya Kabar 68 menjadi penanda bahwa sang maestro belum habis masa. Justru di tengah tantangan zaman, Kamil Badrun kembali turun gunung—membuktikan bahwa idealisme, profesionalisme, dan adaptasi adalah kunci untuk tetap relevan di dunia jurnalisme masa kini.@gus

×
Berita Terbaru Update