ALASAN TOLITOLI – Wakil Bupati Tolitoli, Moh. Esar Bantilan, turun langsung ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tolitoli pada Jumat (4/7/2025) dalam misi mulia: memastikan program beasiswa pendidikan bagi siswa SD dan SMP tepat sasaran dan berjalan maksimal.
Dalam kunjungannya, Esar menyampaikan fakta mencengangkan: menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 2.100 siswa di Tolitoli putus sekolah. Menanggapi kondisi tersebut, Pemerintah Daerah bergerak cepat dengan mengalokasikan beasiswa kepada 6.800 siswa SD dan SMP, jumlah yang jauh melampaui angka anak putus sekolah.
“Tak boleh ada anak yang berhenti sekolah hanya karena alasan biaya,” tegas Wakil Bupati Esar Bantilan.
Namun, tak semua siswa bisa langsung menerima bantuan. Ada beberapa syarat penting yang harus dipenuhi, di antaranya: siswa harus terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Dapodik. Bagi yang belum terdata, bisa dibantu dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dikeluarkan oleh kepala desa, kepala sekolah, camat, atau lurah.
Selain itu, siswa penerima beasiswa daerah ini tidak boleh menjadi penerima Program Indonesia Pintar (PIP) dari pemerintah pusat, agar bantuan tidak tumpang tindih.
Dalam arahannya, Wakil Bupati mewajibkan seluruh kepala desa, kepala sekolah, camat, dan lurah untuk melakukan pendataan secara teliti dan menyertakan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang menjamin bahwa penerima bantuan memang benar-benar layak.
“Kami tidak ingin data asal-asalan. Ini menyangkut masa depan anak-anak kita. Data harus bersih, valid, dan bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Esar.
Langkah ini mendapat apresiasi dari banyak kalangan karena menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam melindungi hak dasar pendidikan anak-anak Tolitoli. Beasiswa ini diharapkan mampu menekan angka putus sekolah dan membuka harapan baru bagi ribuan siswa dari keluarga kurang mampu.
Laporan: Wahyu