Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Baru Selesai Dikerjakan, Proyek Jalan Rabat Beton di Kubu Raya Retak Parah: Warga Soroti Kualitas dan Transparansi

| 19:29 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-25T12:29:44Z

Baru Selesai Dikerjakan, Proyek Jalan Rabat Beton di Kubu Raya Retak Parah: Warga Soroti Kualitas dan Transparansi‼️
Alasannews.com|KUBU RAYA – Proyek pembangunan jalan rabat beton di kawasan Gravela Permai A/B, RT 88/RW 17, Jalan Perdamaian, Kota Baru Ujung, Desa Pal 9, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, menuai sorotan tajam dari warga. Belum genap sepekan selesai dikerjakan, permukaan jalan sudah mengalami keretakan di sejumlah titik.

Menurut keterangan warga setempat berinisial SR, proses pengecoran jalan yang dilakukan di depan sebuah masjid pada awal Juli 2025 lalu, dinilai tidak sesuai prosedur teknis. Warga menduga mutu campuran beton tidak memenuhi standar yang semestinya.

“Hari ini dicor, besoknya sudah retak. Pinggir jalan memang tampak tebal, tapi bagian tengah sangat tipis. Pasirnya kebanyakan, tidak disiram dengan benar. Ini proyek asal jadi,” ujar SR kepada awak media, Jum'at (11/7/2025).

Kondisi ini mendapat perhatian dari Lembaga Anti Korupsi Indonesia (Legatisi) yang turut mendampingi tim wartawan dalam investigasi lapangan. Dari hasil peninjauan langsung, tim Legatisi menemukan indikasi bahwa pekerjaan proyek tersebut tidak dilakukan sesuai spesifikasi teknis, bahkan tidak transparan. Salah satu temuan mencolok adalah tidak adanya papan nama proyek, yang seharusnya wajib dipasang untuk memberikan informasi kepada publik tentang sumber anggaran, pelaksana, serta waktu pelaksanaan.

“Warga minta kerusakan ini bukan cuma difoto, tapi juga direkam video agar bukti lebih kuat dan tak bisa disangkal. Ini menyangkut uang rakyat,” kata salah satu anggota tim investigasi Legatisi yang enggan disebutkan namanya.

Informasi yang diperoleh dari masyarakat menyebut bahwa proyek tersebut didanai oleh anggaran Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat. Ironisnya, pengawas proyek diketahui tinggal tak jauh dari lokasi dan disebut berinisial Ek, namun hingga berita ini ditayangkan, yang bersangkutan belum memberikan tanggapan resmi.

Legatisi,menyatakan pihaknya akan segera melaporkan temuan tersebut kepada Inspektorat Daerah dan Kejaksaan Negeri untuk dilakukan audit teknis dan investigasi hukum. Ia menilai adanya potensi kerugian negara jika proyek ini benar menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

“Kalau benar proyek ini didanai APBD, maka kondisi jalan yang retak hanya dalam hitungan hari adalah bentuk pemborosan dan potensi kerugian negara. Kami tidak akan tinggal diam,” tegasnya.

Legatisi juga mendesak Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk tidak menutup mata terhadap permasalahan ini. Evaluasi terhadap rekanan kontraktor dan sistem pengawasan proyek menjadi penting agar praktik serupa tidak terus berulang.

Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil tindakan korektif, termasuk pemanggilan terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab, demi menjaga integritas penggunaan dana publik dan kualitas infrastruktur yang layak bagi warga.(*/Red)
×
Berita Terbaru Update