Alasannews.com|Pontianak – 14 Agustus 2025 | Uji coba sistem Smart Parking di kawasan Jalan Muhammad Isya atau tepatnya di depan Auditorium Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak diwarnai insiden pencurian sepeda motor, Selasa sore. Peristiwa ini memicu pertanyaan serius mengenai kesiapan fasilitas parkir berbasis teknologi tersebut dalam menjamin keamanan kendaraan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kendaraan yang raib adalah sepeda motor Yamaha Mio Gear berwarna putih keluaran 2022. Korban, seorang mahasiswa berusia 19 tahun, memasuki area Smart Parking sekitar pukul 16.20 WIB dan mengambil karcis parkir di pintu masuk (gate). Setelah memarkir motornya di bagian tengah dekat pagar seng, korban menuju Gerai UMKM di area tersebut untuk membeli makanan ringan.
Tak sampai 40 menit kemudian, sekitar pukul 17.00 WIB, korban kembali ke lokasi parkir dan mendapati motornya sudah tidak berada di tempat semula. Ia pun langsung bertanya kepada petugas Smart Parking yang berada di lokasi. Petugas menanyakan posisi kunci motor, dan korban mengaku lupa mencabutnya.
Kasus ini segera dilaporkan ke Polresta Pontianak. Namun, upaya pengungkapan terkendala karena pengelola Smart Parking tidak memiliki rekaman CCTV yang merekam kejadian. Data yang tersedia hanya berupa foto kendaraan korban saat memasuki area parkir.
Abang korban mengaku kecewa atas insiden tersebut, mengingat Smart Parking baru dua hari menjalani uji coba.
“Adik saya kehilangan motor di Smart Parking Untan tadi sore, padahal peresmiannya saja belum genap dua hari. Memang adik saya khilaf meninggalkan kunci, tapi kalau sistem keamanan maksimal, pencurian seperti ini tidak akan terjadi. Apalagi ada tiket masuknya,” ujarnya.
Pihak keluarga korban berharap ada tanggung jawab dari pengelola parkir, setidaknya melalui langkah kompensasi atau peningkatan sistem keamanan.
Sementara itu, Ketua Penataan Kawasan Untan Pontianak, membenarkan adanya laporan kehilangan kendaraan di area Smart Parking. Menurutnya, pada saat kejadian, sistem parkir masih dalam tahap uji coba sehingga belum ada penempatan petugas penuh.
“Kita baru uji coba buka-tutup, jadi belum ada petugas. Semua masih proses, belum berjalan semestinya. Berdasarkan informasi, kunci motor tidak dicabut, sehingga menjadi kelalaian pemilik,” ungkap pihak Pengelola.
Meski menilai kejadian tersebut sebagai kelalaian pribadi, Pihak Pengelola menegaskan bahwa evaluasi sistem akan dilakukan untuk mencegah terulangnya kasus serupa.
Kejadian ini menjadi catatan penting bagi penerapan Smart Parking di Pontianak. Tanpa dukungan sistem keamanan memadai—seperti CCTV aktif, petugas pengawasan, dan prosedur pengamanan kendaraan—konsep modernisasi parkir dikhawatirkan justru menambah risiko bagi pengguna.
Tim - Liputan
Red/Tim*

