Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tolitoli Tegaskan Komitmen: Pemusnahan Barang Bukti Narkoba Jadi Simbol Perang Melawan Kejahatan

| 18:35 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-24T11:52:18Z

 


ALASANnews.com, Tolitoli, Sulawesi Tengah — Di halaman kantor Kejaksaan Negeri Tolitoli, kepulan asap dan api yang membakar barang bukti menjadi simbol perlawanan terhadap salah satu ancaman terbesar bagi generasi muda: narkoba. Pada Rabu pagi, 24 September 2025, Kejaksaan Negeri bersama Pemerintah Daerah Tolitoli kembali menggelar pemusnahan barang bukti hasil tindak pidana yang telah berkekuatan hukum tetap.

Dalam agenda rutin triwulanan ini, sebanyak 11 perkara diputuskan untuk dimusnahkan. Delapan di antaranya merupakan kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu dengan total barang bukti sekitar 8,2 gram, sementara tiga perkara lainnya berasal dari tindak pidana umum. Semua barang bukti ini telah melewati proses hukum yang sah di pengadilan.

Bupati Tolitoli dalam kesempatan itu menegaskan pentingnya langkah konsisten untuk memastikan daerah tetap aman dan bersih dari peredaran narkoba. “Rasa aman adalah kebutuhan mendasar masyarakat. Tanpa itu, pembangunan, kesejahteraan, bahkan masa depan anak-anak kita akan terancam,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa upaya memutus rantai peredaran narkoba bukan hanya soal penegakan hukum, melainkan juga soal membangun kepercayaan publik. Pemusnahan barang bukti menjadi wujud nyata bahwa negara hadir dan tidak memberi celah bagi pelaku untuk kembali beraksi.

Dalam pidatonya, Bupati menyampaikan bahwa rasa aman adalah pondasi pembangunan daerah. “Kita tidak bisa berbicara tentang Tolitoli yang maju dan berkelanjutan jika masyarakat masih dihantui oleh rasa takut akibat peredaran narkoba,” katanya dengan nada tegas.



Ia juga mendorong masyarakat untuk berani melaporkan apabila melihat indikasi penyalahgunaan narkoba di lingkungan mereka. Menurutnya, keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga hasil kerja sama seluruh warga. “Kita harus menjadikan Tolitoli sebagai rumah bersama yang terlindungi,” lanjutnya.

Kepala Kejaksaan Negeri Tolitoli menekankan bahwa pemusnahan rutin ini adalah upaya agar barang bukti tidak kembali disalahgunakan. Namun lebih jauh dari itu, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan efek jera bagi para pelaku dan peringatan keras kepada siapa pun yang mencoba terlibat.

Hadir pula unsur pemerintah daerah, aparat keamanan, serta tokoh masyarakat. Kehadiran mereka bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah simbol sinergi lintas sektor dalam menjaga stabilitas hukum dan ketertiban.

Bupati menaruh harapan besar bahwa kolaborasi ini dapat menumbuhkan keyakinan masyarakat bahwa Tolitoli adalah tempat yang aman untuk hidup, bekerja, dan membesarkan anak-anak. “Keamanan adalah investasi jangka panjang. Jika kita bisa menjaganya, investor, pendidik, bahkan generasi muda akan percaya untuk berkarya di sini,” katanya.

Pemusnahan barang bukti di Tolitoli menjadi lebih dari sekadar agenda hukum. Ia berubah menjadi sebuah pesan moral yang kuat: bahwa daerah ini menolak tunduk pada ancaman narkoba.

Bupati juga mengingatkan bahwa tugas ke depan tidak ringan. Narkoba kerap bersembunyi dalam jaringan terorganisir dan menyasar kelompok rentan. Oleh karena itu, langkah preventif seperti edukasi di sekolah, kampanye kesadaran publik, dan penguatan keluarga menjadi sama pentingnya dengan penegakan hukum.

Di akhir acara, suasana penuh harapan terasa jelas. Api yang melahap barang bukti seolah menjadi simbol tekad bersama untuk membakar habis rasa takut dan menggantinya dengan rasa aman. “Tolitoli maju, sejahtera, dan berkelanjutan hanya bisa kita capai bila keamanan benar-benar terjaga,” tutup Bupati.

whyu

×
Berita Terbaru Update