Penulis Sultan
Buol, Alasanews com. Bupati Buol H Risharyudi Triwibowo MM berkunjung ke Desa Potongan Kecamatan Bokat guna melihat langsung peristiwa kebakaran yang menimpah Gedung Ruang Praktek SMK Marga Bhakti yang terjadi Rabu 26 Nopember 2025.
Disela sela kunjunganya itu Bupati yang didampingi pendiri Yayasan SMK Marga Bhakti Ritna Badang mengatakan, bahwa musibah yang terjadi ini adalah "kadarollah" dari Allah SWT yang harus diterima dengan ikhlas
"Dan sebagai Bupati, saya memohon kepada Bapak Gubernur Sulteng agar sekolah SMK ini mendapatkan perhatian khusus dari Pemprov Sulteng terlebih menghadapi tahun ajaran baru 2026"
Bupati berharap agar Pemprov Sulteng melalui kebijakan Gubernur dapat mengalokasikan bantuan rehabilitasi perbaikan SMK pasca kebakaran melalui APBD provinsi Sulteng 2026. Mengingat tahun ajaran baru 2026 tidak lama lagi.
" Dan insya Allah pada penerimaan siswa baru bulan Maret 2026 sekolah SMK ini sudah bisa teratasi" ujar Bupati.
Sementara Bupati yang didampingi stap khusus Direktur Perumdam Buol beserta sejumlah pendamping lainnya, menyatakan keprihatinannya atas musibah tersebut sembari memberi dukungan moril dan psemangat kepada pengurus yayasan Jabal Rahma SMK tersebut, ujar Bupati
Diberitakan sebelumnya, Dua bangunan SMK Marga Bakti Desa Poongan, Kecamatan Bokat, Kabupaten Buol, di Lalap si jago merah pada Rabu, 26 November 2025, sekitar pukul 14.30 WITA. Peristiwa Kebakaran ini diduga akibat korsleting arus pendek listrik.
Dilansir dari Newsline, Kepala Sekolah SMK Marga Bakti Ritna yang menyaksikan langsung kejadian panik pada media ini mengatakan bahwa saat peristiwa terjadi semua siswa sedang belajar di ruang kelas. Dua bangunan lama porak poranda tersebut digunakan sebagai musolah siswa dan sarang walet milik sekolah.
“Saya sedang berada di kantor ketika melihat asap tebal keluar dari atap bangunan. Api dengan cepat menyebar dan kami langsung menghubungi warga sekitar untuk membantu memadamkan api,” ujar Kepsek Ritna.
Ia, Menuturkan Warga setempat bahu membahu membantu memadamkan api, namun upaya mereka tidak berhasil. Api terus membesar dan melahap kedua bangunan hingga ludes. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun semua fasilitas mobilier, kursi, dan meja habis terbakar dan kerugian di taksir mencapai ratusan juta rupiah
Kebakaran ini diduga akibat korsleting arus pendek listrik yang menyebabkan api muncul dari atap plafon dan dengan cepat menyebar. Tim pemadam kebakaran belum tiba di lokasi kejadian sehingga api terus membakar bangunan hingga ludes.
Kedua bangunan ini mulai dari atap seng dan plafon ludes terbakar, hanya sebagian kecil yang dapat dievakuasi. Kejadian ini menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi sekolah, namun tidak ada korban jiwa. Pihak sekolah dan warga setempat masih menunggu bantuan dari pemerintah untuk memulihkan keadaan.


