Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Harap Diaudit : Ada Apa Dibalik Background PT Well Harvest Winning Alumina Refinery Ketapang, Ini Kabarnya!?

| 17:21 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-25T10:21:35Z

 


Alasannews.com |Ketapang - PT.Whw Kecamatan Kendawangan Kabupaten Ketapang (Kal-bar), merupakan Perusahaan Smelter Grade Alumina (SGA) refinery pertama dan terbesar di Indonesia, se-Asia Tenggara, serta Fasilitas ini mengolah bauksit menjadi SGA, yang merupakan bahan baku utama pembuatan aluminium/alumina.


Status pertama dan terbesar: Pabrik ini adalah yang pertama dan terbesar di Indonesia untuk jenis pengolahan Skala regional : PT.Whw juga merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dalam pengolahan bauksit menjadi SGA, dan fungsi perusahaan ini memiliki peran strategis dalam hilirisasi industri, yaitu mengolah mineral mentah menjadi produk bernilai tambah di dalam negeri.


Namun Bauksit yang banyaknya mengandung serta bermacam-macam kandungan seperti logam, perunggu, emas, timah, dan lain sebagainya, sangat di sayangkan bahwa bauksit yang diproduksi menjadi Aluminium, mirisnya kandungan lainnya apakah dibuang begitu saja, dan apakah cuman alumina saja yang diproduksi.


Tentu hal ini sudah merugikan negara Indonesia yang memiliki aset yang berupa sumber kekayaan tambang bauksit yang berlimpah namun yang menikmati hasilnya negara luar negeri dari mancanegara.


Produk Sampingan: Dalam proses pengolahan bauksit menjadi alumina (proses Bayer), uranium dan elemen radioaktif lainnya seperti torium dan radium cenderung terkonsentrasi dalam limbah padat yang disebut lumpur merah atau sisa pengolahan bauksit. Limbah ini diklasifikasikan sebagai bahan Naturally Occurring Radioactive Material (NORM) atau Technologically Enhanced Naturally Occurring Radioactive Material (TENORM) oleh badan lingkungan hidup seperti US EPA karena konsentrasi radioaktivitas nya meningkat akibat proses industri, selain itu uranium juga berfungsi dan berpotensi pada pembuatan nuklir, dan lain sebagainya.


Adapun menindak lanjuti pemberitaan sebelumnya terkait Kesejahteraan para pekerja lokal, serta Pemecatan Kariawan secara sepihak pada beberapa waktu lalu sempat viral nya di media sosial.


Adapun perihal lainnya yg menyangkut keberadaan PT.WHw-AR juga memicu konflik sosial, terkait CSR perusahaan, APH (Aparat Penegak Hukum) instansi terkait yang Terkesan bungkam terindikasi pembiaran, dan terkait keberadaan serta status WNA yang bekerja di perusahaan PT.WHW-AR dipertanyakan.


Diharapkan kepada semua pihak terutama muspika Muspida kabupaten Ketapang (Kal-bar) untuk mengkroscek para pekerja Asing terkait pasport, VISA Kerja, dan lain sebagainya, yang dimana dengan bebas (WNA) keluar masuknya ke dalam wilayah Negara Indonesia, diantaranya khusus untuk wilayah Kabupaten Ketapang, dan tidak menutup kemungkinan adanya dugaan indikasi penyimpangan dibalik gedok kantor Imigrasi kabupaten Ketapang, yang diduga adanya indikasi serta kurangnya pengawasan dari pihak terkait, BPJS, serta Dinas Ketenagakerjaan dengan harapan agar semua pihak dapat bekerja sama serta segera melakukan pengauditan menyeluruh kepada pihak management perusahaan PT.Whw-AR, Kantor Imigrasi Ketapang, dan Kantor Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat.


Masyarakat berharap serta mendesak kepada Bpk.Presiden (RI) Republik Indonesia baik institusi tertinggi kepemerintahan Daerah maupun pusat untuk segera turun langsung untuk segera melihat situasi yang ada di lapangan demi membuktikan kebenarannya, diharapkan dilakukan pemeriksaan baik memberikan instruksi secara langsung kepada (APH) Aparat Penegak Hukum serta instansi terkait untuk segera menindak tegas pihak management perusahaan PT.WHW-AR, apabila ditemukan pelanggaran yang bisa merugikan negara, kebijakan serta kesejahteraan penduduk setempat, sumber air bersih, Polusi udara dari debu vulkanik yang merusak lingkungan atap rumah warga yang menguning, dari limbah bauksit yang digilas di penampungan tepat dibritmot di belakang Perusahaan, serta ruang-ruang bawah tanah yang sengaja dibuat oleh Warga Negara Asing yang bermacam kegunaan dari pengolahan batu bara, ada yang diperbolehkan masuk, dan Ada juga satupun dari pihak luar perusahaan untuk diperbolehkan masuk, dan setiap adanya pemeriksaan atau audit sebanyaknya pimpinan, Warga Negara Asing sering kali bersembunyi atau adanya dugaan disembunyikan untuk dirahasiakan keberadaan mereka sering tidak terlihat.


Sesampainya hari ini belum adanya tanggapan dari pihak management perusahaan, Pemerintah Daerah, APH, instansi terkait terhadap pemberitaan sebelumnya, sampai berita ini diturunkan dengan harapan agar dapat diproses secara hukum apabila ternyata adanya temuan, serta adanya indikasi-indikasi penyimpangan, berdasarkan pasal dan UU yang berlaku.


Adapun hal ini berdasarkan pantauan kacamata tim media Alasannews.com, investigasi, serta konfirmasi dan keterangan dari narasumber di lapangan, adapun dari pihak management perusahaan PT whw Kecamatan Kendawangan dari tim media Alasannews.com sudah berupaya melakukan konfirmasi melalui telepon seluler via WhatsApp messenger, serta sudah mencoba ingin melakukan konfirmasi secara langsung dan investigasi di lapangan namun dari pos penjagaan satpam terkesan seakan-akan menutup-nutupi dan mengatakan bahwa pimpinan sedang tidak berada di tempat, begitupun ketika dihubungi melalui via WhatsApp messenger sesampainya hari ini belum ada jawaban dari pihak management perusahaan baik pun pimpinan-pimpinan PT.Whw Ketapang yang terkesan alergi terhadap media, Arogansi Suhandi bagian corcom perusahaan yang sesampainya hari ini belum adanya tanggapan.


Adapun tambahan melalui berita rilisan resmi Suhandi selaku corcom pihak management perusahaan sempat berlangganan berita dengan sejumlah media yang bermitra sebelumnya, dari berita yang sempat diterbitkan tidak dibayarkan berdasarkan komitmen setiap kali adanya pemberitaan, namun malah sebaliknya, dengan dalihnya sudah Risen dari Pekerjaan.


Tidak konsisten sejumlah berita yang sudah bermitra dengan perusahaan sejumlah media tidak dibayarkan dan sudah melakukan penipuan, tidak koperatif, yang sesampainya hari ini Arogansi Suhandi corcom pihak management perusahaan terkesan abaikan tanggung jawabnya, pungkasnya.


Oleh : (Tim).

×
Berita Terbaru Update