Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

SINERGIKAN PILAR INDUSTRI PERTAHANAN, WANTANNAS KUNJUNGI BUMS

| 11:08 WIB | 0 Views Last Updated 2022-05-28T04:21:25Z



Jakarta, alasannews.– Sekertaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Sesjen Wantannas RI) Laksdya TNI Dr. Ir. Harjo Susmoro, S.Sos., S.H., M.H., M.Tr.(Opsla) berkunjung ke G-FORCES Group salah satu Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) di Jakarta dalam upaya memperkuat kemandirian Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam). Wantanas terus berkomitmen dan berupaya   menyinkronisasikan dan menyinergikan tiga pilar Industri Pertahanan, yaitu Pemerintah, Pengguna dan Industri Pertahanan sebagai pendorong pengembangan kemandirian industri alat pertahanan nasional,  Jumat (27/5).  

Saat kunjungan ke G-Force  jajaran Wantanas mendapat penjelasan dari Staf Ahli Bid. Management Perusahaan & HRD G-Force, Sujadiono tentang  keberadaan BUMS ini  yang membawahi dua perusahaan yakni PT Ridho Agung Mitra Abadi (PT. RAMA) dan PT Jala Berikat Nusantara Perkasa (PT. JBNP). PT Rama  bergerak dibidang peralatan pendukung prajurit seperti baju pelindung, rompi tahan peluru level IV dan helm militer level III A. Sementara PT. JBNP bergerak dalam industri kendaraan taktis militer dan kepolisian, kendaraan khusus non-militer seperti untuk penanggulangan bencana dengan brand komersial. 

Ditambahkan Sujadiono bahwa BUMS yang telah mendapatkan Sertifikat ISO 9001-2015 ini  berkomitmen untuk menghasilkan produk-produk berkualitas yang memenuhi standar bagi pengguna (user), 

Tim Wantanas yang   mengunjungi  workshop kedua perusahaan ini berkesempatan  mencoba beberapa produk unggulan G-FORCES Group.   Saat di  PT. JBNP mencoba kendaraan angkut personel, kendaraan multi guna (MPV, kendaraan dapur lapangan maupun kendaraan VVIP. Sedangkan di PT.RAMA Tim Wantanas melihat proses pembuatan rompi tahan peluru level IV dan helm militer level IIIA serta hasil uji coba barang diproduksi. Pada kunjungan  ini, Sesjen Wantanas merasa bangga dan kagum setelah melihat secara langsung keberadaan workshop  produksi perusahan PT RAMA.

Pembangunan industri pertahanan nasional memasuki babak baru pasca pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja di awal Oktober 2020. Regulasi tersebut merevisi beberapa pasal pada Undang-Undang No. 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan yang memungkinkan pelibatan sektor swasta dalam pengembangan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Perubahan regulasi ini awalnya berdampak pada arah persaingan pasar padahal  justru yang diharapkan pemerintah adalah dampaknya kearah BUMN dan BUMS menjadi solid untuk saling mensupport kemandirian pemenuhan industri alpalhankam yang telah digagas pemerintah sejak 2010.

Menurut Sesjen Wantanas bahwa berbagai  data yang  telah diterima tim Wantanas saat melaksanakan kunjungan kerja ke BUMN Lead Integrator tiga matra yaitu PT.Len Industri (Persero) sebagai induk holding industri pertahanan, PT.Dirgantara Indonesia sebagai Lead Integrator di industri alpahankam Matra Udara, PT. Pindad (persero) sebagai Lead Integrator di industri alpahankam Matra Darat dan terakhir PT. PAL sebagai Lead Integrator di industri alpahankam Matra Laut, sebagai bahan analisis bersama anggota Wantannas untuk menemukan berbagai ide dan gagasan yang akan dituangkan dalam bentuk rekomendasi kepada Presiden selaku pengambil kebijakan tentang peningkatan kemampuan industri pertahanan untuk mewujudkan kemandirian alpalhankam

Lebih jauh ditambahkan Pati bintang tiga TNI AL ini supaya  pihak G-Force group selaku BUMS dapat memberikan masukan tentang hambatan dan permasalahan ataupun keinginan dalam pelibatan di industri Alpalhankam dan hubungannya dengan BUMN.

Demikian berita Wantanas.
×
Berita Terbaru Update