Notification

×

Iklan

Iklan




Indeks Berita

Tag Terpopuler

Naas, Pengendara Sepeda Motor Diterjang Arus Luapan Lumpur Limbah PT CMI

10/06/2022 | 11:03 WIB | 0 Views Last Updated 2022-10-06T04:03:32Z


Ketapang--Seorang pengendara sepeda motor bernama Suhanadi alias Wawan, sempat terseret arus lumpur limbah PT. Cita Mineral Investindo (CMI), saat melintasi jalan yang sering ia lalui saat berangkat kerja, pasalnya tanggul Washing Plant (WP) Bauxite yang dibangun PT. CMI jebol dan hampir menelan korban jiwa,Sandai Kabupten Ketapang ,Kalbar (20/09/2022). 

Korban dan sepeda motor yang dikendarainya terlempar keluar dari badan jalan karena diterjang arus air yang bercampur lumpur kental.

Saat awak media lakukan konfirmasi, salah satu pihak keluarga korban menjelaskan, kalau Wawan sapaan akrab korban sempat dilarikan ke rumah sakit “Untunglah nasibnya masih mujur, Wawan dan sepeda motor miliknya tidak ikut tertimbun kedalam luapan lumpur, namun akibat insiden ini korban masih shock dan tubuhnya jadi lemas, karena mungkin sempat tertelan air kolam limbah bauxite, Alhamdulillah, kini kondisi korban sudah mulai membaik”, terang keluarga korban yang enggan disebutkan namanya.

Ketua Forum Masyarakat Peduli Kecamatan Sandai (PMPKS) Julianadi saat dihubungi via WhatsApp ia menjelaskan," Washing Plan (WP) Bauxite 5,6 dan 7 milik PT. CMI bukan kali pertama jebol, bahkan sudah beberapa kali, dan kali ini sampai menimpa korban yang tak lain adalah karyawannya sendiri.

“Memang kalau kita perhatikan PT. CMI yang beroperasi di wilayah Kecamatan Sandai ini, secara teknis belum sesuai teknis dalam pembuatan tanggul kolam limbah, dan perawatan berkalanya. Contohnya dalam pembuatan kolam limbah di WP 5-6-7 sering jebol, artinya Peraturan Pemerintah nomor 22 tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan (WP), belum sesuai dengan Undang Undang Minerba dan Ini merupakan sebuah kelalaian yang di lakukan pihak PT. CMI”, pangkas Julianadi.

Julianadi menambahkan", mulai beroperasinya Pertambangan Bauxite PT. CMI di wilayah Sandai ini, sejak itu juga semua anak sungai alam yang berada di area Pertambangan PT. CMI, semua airnya keruh, apalagi anak sungai yang berhubungan langsung ke sungai Pawan, semua airnya keruh. Mulai dari Desa Istana, Desa Sandai Kiri, Desa Muara Jekak dan desa lain yang masuk area pertambangan PT CMI.

“Terlihat jelas yang jebol kolam limbah, WP 5-6-7 pada malam kemarin, air lumpur yang tumpah itu tentu mencemari lingkungan dan masuk ke Sungai Pui, dari sungai Pui turun ke sungai Kediuk, terus ke sungai Pawan, begitu juga dengan anak sungai yang lain, keruh dan sudah meresahkan masyarakat. Akibat penambangan yang tidak terukur saat curah hujan begini,” jelas Julianadi.

Julianadi berharap, agar Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, juga Dinas terkait khususnya KLHK untuk turun dan mengecek langsung, bergerak cepat menelusuri semua apa yang kita sampaikan ini, periksa baku mutu air, apakah ada pencemaran. Periksa juga air lumpur yang telah keluar dari tanggul yang jebol, yang kini sudah kemana-mana, supaya lingkungan kami tidak rusak berkepanjangan.

“Dengan ini, agar kedepannya perusahaan membangun tanggul kolam limbah benar-benar sesuai tehnis pertambangan dan perusahaan tidak semaunya membuang limbah, sehingg bisa menjaga kelestarian lingkungan dan tidak meresahkan masyarakat,” tutup Julianadi.

Edho Kabid Perkim LH saat ditemui diruang kerjanya menjelaskan kepada awak media,"bahwa tanggul kolam 1 BPP 5,6 dan 7 PT. CMI Site Sandai, lebar jebol tanggul 50 meter dengan radius luberan kurang lebih 150 meter,  jarak sungai Piuh dengan tanggul terluar yang jebol kurang dari 50 meter, dia dan Timnya akan segera melakukan peninjauan ulang  bersama Direktorat Kementerian Lingkungan Hidup, pihaknya tidak segan-segan akan mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan yang sudah melanggar UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan da Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang telah diubah dengan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Sampai berita ini di turunkan pihak PT. Cita Mineral Investindo, Tbk (CMI) belum bisa dihubungi dan chat WhatsApp tidak di balas," terangnya.

(Gun/M.Supandi/Deddy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update