Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

SMTI Pontianak Diduga Mutasi Siswa Tanpa Alasan Jelas, Orang Tua Tuntut Penjelasan

| 22:58 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-11T15:59:01Z

Alasannews.com||Pontianak, 11 Februari 2025 – Kebijakan mutasi seorang siswa Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Pontianak menuai protes setelah orang tua korban mempertanyakan keputusan yang dinilai dilakukan secara sepihak tanpa alasan yang jelas. Orang tua siswa berinisial S merasa kebijakan ini tidak sesuai dengan prosedur pendidikan yang berlaku dan menuntut penjelasan resmi dari pihak sekolah.

Bapak korban mengungkapkan bahwa anaknya tiba-tiba diminta keluar dari sekolah tanpa ada alasan yang jelas. "Kami tidak menerima alasan yang pasti dari pihak sekolah. Anak saya tiba-tiba diberitahu harus pindah, padahal dia menjalani kegiatan sekolah seperti biasa," ujarnya kepada awak media, Selasa (11/2).

Siswa yang dimutasi ini diketahui aktif dalam berbagai kegiatan sekolah, termasuk ekstrakurikuler English Club. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, beredar berbagai rumor mengenai mutasi siswa tanpa ada klarifikasi dari pihak sekolah. "Ada gosip yang beredar, tapi tidak pernah ada penjelasan resmi. Tahu-tahu anak saya diminta keluar," tambahnya.

Bapak korban juga mengungkapkan bahwa pada Senin (10/2), mereka menghadiri pertemuan di Ruang Layanan Publik SMTI Pontianak. Dalam pertemuan tersebut, hadir Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Mochlis, dan Guru Bimbingan Konseling, Rian. Pada saat itu,(S)  yang mendampingi korban, memegang sebuah map berwarna kuning yang belum diketahui isinya. Namun, menurut pengakuan bapak korban, Mochlis tiba-tiba mengeluarkan pernyataan yang dinilai tidak pantas.

"Sewaktu korban berinisial (P) memegang map kuning, yang bahkan belum tahu apa isinya, Pak Mochlis langsung mengatakan 'Jijik'. Kemudian, beliau juga mengatakan, 'Kalau tidak mau tanda tangan, saya robek saja. Buang waktu'," ungkap bapak korban menirukan perkataan Mochlis.

Selain itu, korban juga mengaku telah mengikuti prosedur perizinan saat harus meninggalkan kelas untuk kegiatan tertentu, termasuk praktik yang berlangsung pada Agustus lalu. "Saya sudah izin lima hari sebelumnya, tapi tiba-tiba dibilang tidak ada izin. Ini membingungkan," kata korban.

Bapak korban menegaskan bahwa anaknya sempat mendengar pembicaraan dari senior dan panitia sekolah terkait kemungkinan dikeluarkan apabila terjadi suatu masalah tertentu. "Anak saya mendengar ada pernyataan dari senior bahwa kalau begini bisa dikeluarkan. Ini menambah dugaan bahwa keputusan ini dibuat secara sepihak tanpa melalui prosedur yang benar," tegasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak SMTI Pontianak belum memberikan klarifikasi resmi terkait keputusan mutasi ini. Orang tua siswa berharap ada penjelasan dari sekolah mengenai dasar kebijakan tersebut serta transparansi dalam penerapan aturan yang berlaku.

Mereka juga meminta pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan dan instansi pengawas, untuk memastikan bahwa hak pendidikan anak mereka tetap terjamin dan tidak ada kebijakan yang merugikan siswa tanpa dasar yang jelas.

Redaksi | Tim Liputan
×
Berita Terbaru Update