ALASANnews, TOLITOLI– Banjir yang melanda Desa Lais beberapa waktu lalu telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani setempat. Luas lahan persawahan yang terendam air mengakibatkan ancaman serius terhadap produksi padi di desa tersebut.
Menanggapi situasi ini, Pemerintah Desa Lais, bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Novita K Agel, S.Pt., dan Babinsa Kecamatan Dondo, langsung melakukan peninjauan lokasi persawahan yang terdampak.
Hasil peninjauan menunjukkan kerusakan yang cukup signifikan pada beberapa areal persawahan. Petani tampak cemas karena masa panen semakin dekat. Namun, Pemerintah Desa Lais memberikan jaminan akan berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir kerugian petani.
"Kami telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan optimalisasi sawah yang terdampak banjir," ujar Sekertaris Desa Junardi. "Harapan kami, bantuan dan program dari dinas terkait dapat segera direalisasikan agar petani dapat kembali bercocok tanam dan memulihkan produksi padi."
Selain upaya optimalisasi sawah, Pemerintah Desa Lais juga berencana untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani dalam teknik pertanian yang lebih tahan terhadap bencana banjir. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan desa dan mengurangi dampak kerugian di masa mendatang.
Dukungan dari PPL dan Babinsa sangat penting dalam proses pemulihan ini. Mereka akan membantu memantau kondisi persawahan, memberikan arahan teknis kepada petani, dan menjadi penghubung antara petani dengan dinas terkait.
Masyarakat Desa Lais, terutama para petani, berharap agar upaya optimalisasi sawah segera terwujud. Mereka sangat bergantung pada hasil panen padi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Semoga upaya pemerintah desa ini dapat memberikan solusi dan meringankan beban para petani yang terdampak banjir.***