- Jembatan Palu IV pasca gempa tsunami, likuefaksi 28 September 2018 kini sudah selesai 100% siap insya Allah diresmikan Presiden Prabowo Subianto. (Dok.BPJN Sulteng).
ALASANNEWS, Palu- Jembatan Palu IV, yang tadinya konstruksi lengkung disebut jembatan kuning yang ambruk dihantam gempa tsunami, likuefaksi enam tahun lampau tepatnya 28 September 2018 kini selesai dibangun jembatan baru pasca gempa dengan metode konstruksi Balanced Cantilever’ atau kantilever keseimbangan, didanai oleh hibah pemerintah Jepang melalui Grant Aid Japan International Cooperation Agency (JICA), yang akan membawa harapan baru dan azas manfaat besar bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Sulawesi Tengah, lebih khususnya Kota Palu dan sekitarnya.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah Dadi Muradi ST, MT mengatakan fisik jembatan Palu IV pasca gempa sudah selesai 100 % diharapkan dengan selesainya pekerjaan jalan dan jembatam Palu IV pasca gempa insya Allah siap untuk diresmikan Bapak Presiden Prabowo Subianto
"Saat ini untuk rencana pengresmian paket proyek jalan dan jembatan Palu IV pasca gempa namun masih di komunikasikan dengan Dirjen Bina Marga Kementerian PU. Insya Allah bisa dilakukan oleh Bapak Presiden Prabowowo Subianto yang resmikan" kata Dadi Muradi kepada Alasannews.com lewat pesan Whatsapp Minggu (4/5/25).
Menurut Dadi meskipun proyek infrastruktur khusus jembatan telah selesai dikerjakan sesuai kontrak namun saat ini pihaknya sedang mempersiapkan untuk loading test ,menguji struktur jembatan dengan beban , setelah itu dilakukan Audit keselamatan jembatan baru bisa di open trafic
"Loading test akan kita laksanakan bulan Mei ini dengan melibatkan komisi keamanan Jalan dan Terowongan Jwmbatan ( KKJTJ) serta dilakukan Audit Keselamatan Jembatan baru bisa dilakukan open trafict" kata Dadi Muradi kepada Alasannews.com lewat pesan Whatsapp
Jembatan Palu IV tidak hanya memiliki peran strategis sebagai akses utama bagi mobilitas transportasi warga, tetapi juga menawarkan daya tarik arsitektural yang khas. Dengan metode konstruksi ‘Balanced Cantilever’ atau kantilever keseimbangan, Metode ini memungkinkan struktur jembatan berdiri sendiri tanpa sokongan tambahan, mendukung beban sendiri dan kendaraan yang melintas di atasnya. Selain itu, Jembatan penghubung di Palu diproyeksikan menjadi salah satu jembatan dengan desain unik di Sulawesi.
Penyelesaian Pekerjaan Super Structure Rekonstruksi
Sebelumnya pada Rabu 26 Febuari 2025 BPJN Sulawesi Tengah bersama Tokyu Construction C0.,LTD General Contractor melaksanakan syukuran dan ceremoni atas telah selesai pekerjaan superstruktur pada Paket rekonstruksi jembatan palu IV. Hal ini ditandai selesai pekerjaan Endclouser center span pada pekerjaan box girde, seperti diketahui paket rekonstruksi jembatan ini sudah dimulai 1 juli 2022.
"Sesuai progres saat itu capai 94 % sampai akhir pebruari 2025 , tinggal menyisakan pekerjaan oprit jembatan , aspal dan pekerjaan finishing target 26 April 2025 sudah selesai dan kini sudah capai 100 % pihisik" ujar dadi
Dikatakan paket rekonstruksi jembatan Palu IV dilaksanakan melalui dana hibah dari pemerintah Jepang melalui JiCA yang langsung di awasi oleh konsultan dari Jepang Oriental Consultant Global . Co, Ltd dan penyedia jasa Tokyu Contruction CO, Ltd sebagai kontraktor utama dan PT Easkita Karya sebagai Sub kontraktor.
"Ini merupakan momentum kebangkitan kota palu setelah luluh lantah di guncang bencana gempa bumi dan tsunami serta likuefaksi 28 September 2018 dan kembali menjadi Icon baru kota palu , kita harapkan selain sebagai penghubung antara palu Barat dan palu timur jembatan ini menjadi katalisator nadi pertumbuhan perekonomian Kota Palu dan lebih khusus Provinsi Sulteng umumnya" ujar Dadi
- Jalan Cumi-Cumi Palu Barat pasca gempa tsunami, likuefaksi 28 September 2018, kini selesai nadi ekonomi Kota Palu. (Dok. BPJN Sulteng)
Jalan Cumi-Cumi Nadi Transportasi Kota Palu
Menegok sekilas peristiwa naas bencana gempa bumi dan tsunami dan likuefaksi 28 September 2018 silam yang melumpuhkan ambruknya infra struktur jalan dan jembatan di kota Palu termasuk ruas jalan Cumi-Cumi dan jembatan lengkung Palu IV yang saat itu merupakan icon kota dan salah satu jalan utama menghubungkan Palu Timur dan Palu Barat
Pekerjaan rekonstruksi dan penanganan tanggul Jalan Cumi-Cumi (Coast Area/Paket A2 IRSL) di Palu, Sulawesi Tengah, yang dilakukan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional ( BPJN ) Sulawesi Tengah, sudah selesai dan telah dilakukan Provisional Hand Over (PHO) pada Januari 2025. Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemulihan pasca bencana dan diharapkan mampu meningkatkan kualitas jalan serta mendukung aktivitas nelayan.
Mengusung konsep Build Back Better, proyek ini mengutamakan ketahanan infrastruktur dalam mengurangi dampak bencana di masa depan.Dengan penerapan teknologi elevated road, Jalan Cumi-Cumi tidak hanya berfungsi sebagai jalur transportasi utama, tetapi juga sebagai tanggul tsunami yang dirancang khusus untuk menahan tekanan air dan meredam energi gelombang besar.
Dalam era ketidakpastian iklim dan risiko geologis yang meningkat, pembangunan infrastruktur harus mengutamakan aspek ketahanan dan mitigasi bencana.Jalan Cumi-Cumi telah dirancang berdasarkan simulasi bencana dan kajian ilmiah yang mendalam, memastikan bahwa setiap elemen konstruksi dapat berfungsi maksimal dalam kondisi ekstrem. Salah satu elemen kunci dalam proyek ini adalah pembangunan retaining wall setinggi 3,5 meter serta pemasangan block armor untuk mengurangi dampak hantaman gelombang tsunami.
Selain itu, sistem drainase modern dengan saluran beton bertulang U-Ditch tipe DS6a dan DS1a telah diterapkan guna menghindari potensi banjir dan genangan air yang dapat merusak struktur jalan.Dalam perencanaannya, proyek ini juga menerapkan standar internasional dalam konstruksi jalan tahan bencana.
Jalan Cumi-Cumi saat ini berfungsi menjadi model infrastruktur tangguh yang tidak hanya melindungi warga, tetapi juga memastikan konektivitas yang stabil pascabencana.
Lebih dari sekadar proyek rekonstruksi, Jalan Cumi-Cumi memiliki peran strategis dalam memperlancar mobilitas dan distribusi logistik di Kota Palu.
Panjang jalan cumi-Cumi 2,26 Km, jalan ini menjadi penghubung utama transportasi logistik yang sebelumnya harus melewati jalur poros dalam kota yang padat. Proyek ini juga disinkronkan dengan pembangunan Jembatan Palu IV, Total panjang jalan Cumi-Cumi sampai jalan Cut Mutiah 5,8 Km yang memungkinkan arus transportasi lebih efisien dan cepat.
Trase jalan telah dirancang sejak awal agar terintegrasi dengan jembatan tersebut, menciptakan konektivitas yang optimal bagi masyarakat dan pelaku ekonomi di wilayah ini.Selain manfaat logistik, elevated road ini juga memberikan rasa aman terutama bagi warga sekitar. Pekekerjaan gunakan desain yang diperhitungkan secara matang, proyek ini memastikan akses evakuasi yang lebih baik dalam situasi darurat bencana, sekaligus mengurangi risiko dampak langsung bagi permukiman di sekitarnya.
Proyek ini sesuai catatan diperoleh Alasannews.com pembiayaan melalui program Infrastructure Reconstruction Sector Loan (IRSL), proyek ini dikerjakan oleh PT Bumi Karsa dengan standar kualitas tinggi. Karena itu setiap tahapan pengerjaan dilakukan dengan pengawasan ketat agar hasilnya memenuhi kriteria standar ketahanan bencana dan keberlanjutan.
Proyek ini sesuai spesifikasi standatr konstruksi utama yang telah diselesaikan dalam proyek ini: yakni pekerjaan timbunan sepanjang 2,35 km Pembangunan retaining wall setinggi 3,5 meter Pemasangan block armor untuk perlindungan terhadap tsunami Pembangunan box culvert di 7 titik (15-35 meter per titik). Pengaspalan dengan tiga lapisan utama: AC-Base (9,5 cm), AC-BC (6 cm), AC-WC (4 cm)
Penyelesaian pekerjaan paket proyek ini telah tuntas dikerjakan dan sudah dilakukan Provisional Hand Over (PHO) pada Januari 2025, menandai komitmen BPJN Sulawesi Tengah dalam membangun infrastruktur berkualitas tinggi yang mampu bertahan menghadapi berbagai tantangan.
Paket A2 Jalan Cumi-Cumi bukan hanya proyek rekonstruksi, tetapi juga representasi kebangkitan Palu pascabencana.
Dengan konsep Build Back Better, proyek ini mencerminkan bagaimana inovasi dalam pembangunan infrastruktur dapat menjadi solusi jangka panjang bagi tantangan geologis di Indonesia.
Keberadaan elevated road yang berfungsi sebagai jalur transportasi dan tanggul tsunami, proyek ini menjadi acuan bagi pembangunan infrastruktur tangguh di wilayah rawan bencana lainnya. Dengan sinergi antara teknologi, perencanaan matang, dan dukungan berbagai pihak, Jalan Cumi-Cumi kini menjadi fondasi baru bagi ketahanan masyarakat Palu.
Dengan selesainya pekekerjaan paket proyek jalan dan jembatan palu IV ini, Kota Palu sebagai ibukota Provinsi Sulteng bangkit kembali dari reruntuhan bencana gempa tsunami dan likuefaksi enam tahun lampau penuh perubahan menjadi kota Industri dan parowisata yang maju tingkat ekonominya.
Kinerja BPJN Sulteng Dipimpin Dadi Muradi ST, MT Patut Diapresiasi
Selesainya pekekerjaan paket proyek ruas jalan dan jembatan palu IV ini, di Kota Palu sebagai ibukota Provinsi Sulteng tak lepas dari kinerja mulai dari perencanaan hingga pengawasan BPJN Sulteng dipimpin Dadi Muradi ST, MT yang begitu penuh perhatian dalam menangani infrastruktur jalan dan jembatan nasional diwilayah Sulteng.
- Kepala BPJN Sulteng Dadi Muradi ST,MT saat melihat penyelesaian pekerjaan jalan dan jembatan Palu IV yang siap diresmikan insya Allah oleh Presiden Prabowo Subianto. (Dok. BPJN Sulteng).
Ir. Dadi Muradi, ST MT lahir Pangkalpinang 13, januari 1978
S1 : Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. S2 : Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro. Kabid KPIJ Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumsel 2020 - 2021. Kepala Balai Pelaksanaan Nasional Bangka Belitung 2021 - 2023 .Kepala Balai Pelaksanaan Nasional Sulawesi Tengah 2024 - sekarang dan sudah mengabdi di Ditjen Bina Marga Kementerian PU sejak tahun 2002.
"Kerja keras dan kerja sama tim yang solid , serta koordinasi dengan stakeholder yang terlibat , semua tim Kasatker, PPK, bekerja sesuai petunjuk dan sop yang sdh di tetapkan, kalau proyek jalan dan jembatan pasca bencana tidak terlepas dari dukungan dari pemerintah daerah kota dan provinsi, dukungan bapak Gubernur dan Walikota terutama ketersediaan lahan , mudah-mudahan apa yang sudah kami bangun dapat bermanfaat bagi masyarakat Sulteng dan dapat di jaga bersama sama" ujjar Dadi Purwadi.
Guru Besar Ekonomi Bisnis Universitas Tadulako (Untad) Palu Prof M Ahlis Djirimu Ph.D mengatakan Sulteng harus berterima kasih pada putra-putra terbaiknya pada tingkat operasional, tingkat kebijakan tehnis dan tingkat pengambil kebijakan dalam membangun dan menyelesaikan pekerjaan paket proyek kota Palu bangkit dari pasca bencana gempa tsunami likuefaksi 28 September 2018.
"Dampak ekonominya sangat besar karena memperlancar transportasi dan logistik. Kerugian atas kemacetan per bulan dapat mencapai Rp10,9 juta jika kita merujuk pada hitungan Roth. Pada sisi UMKM, mendorong atraktivitas di pesisir dan memunculkan parapreneur, entrepreneur maupun santripreneur" kata Prof M Ahlis Djirimu Ph.D kepada Alasannews.com Minggu (4/5/25) lewat pesan WhatsApp.***