Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

KPK Terus Kembangkan Penyidikan Kasus Korupsi Jalan di Mempawah, 15 Orang Saksi Kembali Diperiksa

| 17:52 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-10T10:52:49Z

KPK Terus Kembangkan Penyidikan Kasus Korupsi Jalan di Mempawah, 15 Orang Saksi Kembali Diperiksa
Alasannews.com|Pontianak, 10 Mei 2025 — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus memperluas penyidikan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mempawah Tahun Anggaran 2015. Penyidik KPK mendalami keterlibatan pihak-pihak lain yang terafiliasi dengan tiga orang tersangka yang sebelumnya telah ditetapkan dalam perkara ini.

Proses penyidikan kini semakin intensif. Salah satu fokus utama KPK adalah mendalami peran masing-masing pihak yang disebut dalam proses lelang, pelaksanaan pekerjaan, dan dugaan transaksi mencurigakan yang berujung pada kerugian negara. Termasuk di dalamnya, dugaan aliran dana suap yang mengalir ke beberapa pejabat penting di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mempawah saat itu.

Sejak Kamis (9/5), penyidik KPK telah memeriksa 15 saksi baru di Ruang Pemeriksaan Mapolda Kalimantan Barat. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan tersangka baru serta menggali keterangan mendalam mengenai skema korupsi yang terjadi.

15 Saksi Baru yang Diperiksa:

1. Kawi – Wiraswasta
2. Rio Bhudiman – Staf Appraisal PT Bank IBK Indonesia, Cabang Pontianak
3. Ramuna Murdiansyah – Swasta
4. Muhammad A. Resa – Supervisor Engineer Freelance
5. Ilham – Direktur CV Moza Planner
6. Andri – Staf Honorer Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Kalimantan I, Pontianak
7. Sulung Lelanang – Swasta
8. Syaiful Muluk – Direktur CV Ikhsan Multi Karya
9. Tomi Ikhsan – Pengawas CV Sindo
10. Hermansyah alias Maman – Wiraswasta
11. Ervin Novrinandi – Konsultan Perencana
12. Arfilus Waluyan alias Buyung – Konsultan Pengawas
13. Rusdi – Petani
14. Fery Priambodo Saputro – General Manager Bank Mandiri
15. Siska Julianti – Pegawai BUMN

Dalam keterangannya, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyampaikan bahwa selain menggali informasi dari para saksi, penyidik juga mendalami mekanisme proses pengadaan barang dan jasa, transaksi keuangan proyek, hingga dugaan keterlibatan korporasi yang terafiliasi dengan para tersangka maupun pejabat tinggi daerah.

“Kami menelusuri lebih jauh peran korporasi dalam pelaksanaan proyek serta kemungkinan aliran dana yang tidak sesuai prosedur. Ini juga menyangkut dugaan adanya peran aktor intelektual di balik praktik korupsi ini,” ujar Budi.

Tiga Tersangka Sudah Ditetapkan, Nama Mantan Bupati Disebut

Dalam pengembangan kasus ini, KPK telah menetapkan tiga orang tersangka, yakni:

Abdurrahman (A)– Mantan Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Mempawah dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tahun 2015
Idi Syafriadi (IS) – Ketua Pokja Lelang pada proyek tersebut, kini menjabat Kabid Bina Marga menggantikan Abdurrahman
Lutfi Kaharuddin – Direktur Utama PT ABP, perusahaan pelaksana proyek peningkatan jalan

Proyek yang menjadi sorotan adalah peningkatan Jalan Sekabuk–Sei Sederam dan Jalan Sebukit Rama–Sei Sederam. Berdasarkan hasil pemeriksaan, KPK menduga proyek ini dikorupsi secara sistematis dengan modus pengaturan lelang dan markup nilai pekerjaan.

Diketahui, penyidik KPK juga telah menggeledah rumah Idi Syafriadi yang berlokasi di Jalan Darma Putra, Siantan, Pontianak Utara. Sementara Lutfi Kaharuddin diamankan di kediamannya di Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau.

Menariknya, dalam keterangan saksi sebelumnya, nama *mantan Bupati Mempawah, mulai disebut memiliki keterkaitan dengan proyek ini. KPK belum menetapkan status hukum terhadap yang bersangkutan, namun penyidik membuka peluang untuk menetapkan aktor intelektual sebagai tersangka baru bila cukup bukti ditemukan.

Pemeriksaan juga dilakukan terhadap seorang saksi kunci bernama Erry Iriansyah, yang kini tengah menjalani hukuman di Lapas Kelas IIA Pontianak. Ia divonis 11 tahun penjara dan 3 tahun denda uang pengganti dalam kasus terpisah, namun diduga memiliki keterlibatan dalam pelaksanaan proyek ini.

“Erry diperiksa untuk mendalami relasi dan perannya dalam proyek ini, termasuk hubungan eratnya dengan mantan Bupati Mempawah,” tambah Budi.

Geledah 16 Lokasi, Sita Dokumen dan Bukti Elektronik

Sebagai bagian dari penyidikan, KPK telah melakukan penggeledahan di 16 lokasi berbeda di wilayah Kalimantan Barat. Dari hasil penggeledahan, penyidik berhasil mengamankan dokumen-dokumen penting serta barang bukti elektronik yang kini tengah dianalisis sebagai alat bukti tambahan.

Pengembangan kasus ini menunjukkan bahwa KPK tidak hanya menarget pelaku lapangan, tetapi juga menyasar aktor-aktor pengendali yang bersembunyi di balik struktur kekuasaan. KPK menegaskan komitmennya untuk menyeret semua pihak yang bertanggung jawab dalam kasus yang merugikan negara ini.

Tim- Liputan 
Red/Kalbar 
×
Berita Terbaru Update