ALASANnews.com, Tolitoli, Sulawesi Tengah – Anggota Komisi I DPRD Sulawesi Tengah, Moh. Fauzan Adzima Yahya, SH, angkat suara terkait pengungkapan kasus besar peredaran narkoba oleh jajaran Polda Sulteng dan Polres Tolitoli baru-baru ini. Penangkapan 30 kilogram sabu di Desa Kapas menjadi alarm keras bahwa Kabupaten Tolitoli tengah berada dalam situasi darurat narkoba.
Dalam keterangannya kepada media, politisi Partai Bulan Bintang (PBB) itu menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas kerja keras aparat kepolisian yang berhasil menggagalkan peredaran sabu dalam jumlah fantastis.
"Penangkapan ini jelas menunjukkan bahwa Tolitoli dalam kondisi gawat darurat narkoba, khususnya sabu. Kita tidak bisa lagi memandang enteng persoalan ini," ujar Fauzan dengan nada tegas.
Ia meyakini bahwa peredaran narkoba bisa ditekan, bahkan diberantas, asalkan ada sinergitas nyata antara aparat penegak hukum, masyarakat, dan pemerintah daerah.
"Kalau semua elemen bersatu – Polisi, warga, dan Pemda – saya yakin barang haram ini bisa kita sapu bersih dari tengah-tengah masyarakat," tegasnya.
Tak hanya itu, Fauzan juga mengungkap informasi penting bahwa Pemkab Tolitoli disebut tengah merancang upaya menghadirkan Badan Narkotika Nasional (BNN) secara permanen di wilayah tersebut.
"Saya dengar Pemda siap memfasilitasi kehadiran kantor BNN di Tolitoli. Ini langkah maju yang sangat saya dukung. Tolitoli, sebagai daerah penghasil cengkeh, harus bebas dari jaringan narkoba," pungkasnya.
Langkah tegas ini diharapkan dapat mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan narkotika dan menyelamatkan generasi muda dari ancaman kehancuran akibat obat-obatan terlarang.***
Laporan: wahyu


