Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

16 Anak Menjalani Perawatan Intensif RSUD Dr Agoesdjam Ketapang, Seusai Menyantap Hidangan MBG!

| 02:59 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-23T19:59:48Z
Ketapang - Alasannews.com |
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Mitra Mandiri 2 Kecamatan Benua Kayong Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat (KAL-BAR), M.Prayoga alias Yoga resmi dinonaktifkan dari jabatannya, sebab unsur kelalaian pada makanan Bergizi Gratis/(MBG).

Kebijakan itu diambil setelah 16 siswa dan 1 guru SDN 12 Benua Kayong diduga mengalami keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), pada Selasa (23/09/2025).

Hal ini diungkapkan oleh Agus Kurniawi selaku kepala regional MBG (Kal-bar) saat dikonfirmasi oleh awak media dengan tegas sementara SPPG tersebut kita hentikan operasionalnya, dan Kepala SPPG akan kita rumahkan, ujarnya.

Seperti yang dijelaskannya, bahwa menu makan siang yang disajikan terdiri dari nasi putih, filet ikan hiu saus tomat, tahu goreng, oseng kol dan wortel, serta buah melon, yang  dimana hidangan itu diduga memicu gejala muntah hingga sesak napas pada para siswa-siswi, ucapnya kembali.

Lebih lanjut, " Kesalahan terjadi karena kelalaian Kepala SPPG dalam menentukan menu, hingga Selasa malam jumlah korban keracunan tercatat mencapai 20 orang, termasuk seorang guru, dan sebagian siswa sudah diperbolehkan pulang, sementara 16 lainnya masih menjalani perawatan di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang.

Sebagai informasi, SPPG merupakan unit pelaksana program pemerintah yang bertugas menyediakan serta mendistribusikan makanan bergizi, sekaligus memastikan keamanan pangan bagi siswa-siswi disekolah dasar yang dimana sangat berpotensi terganggunya kesehatan pada anak yang masih rentan terhadap makanan yang tidak efesien.

Diharapkan keada APH, Pemkab Ketapang, instansi terkait baik kepada Presiden (RI) Republik Indonesia Bpk Prabowo Subianto agar tidak sekedar memberi bantuan saja, namun harus bijak dalam menyikapi hal ini, demi masa pertumbuh kembangnya pada kesehatan anak-anak disekolah.

"Adapun tambahan Pian salah satu masyarakat setempat yang berasa di Kecamatan Benua Kayong menegaskan, bahwa M.Prayoga Kepala (SPPG) dapur mitra mandiri 2 tidak hanya dinonaktifkan namun juga harus bertanggung jawab serta ditindak tegas, serta Dapur Mitra Mandiri 2 sendiri yang berada di bawah naungan Yayasan Adinda Karunia Ilahi harus dibekukan", tegasnya.

Sebab seperti harapan kami sebagai orangtua tidak ingin sesuatu hal yang terjadi kepada anak-anak kami di sekolah, adapun harapan kami program ini tetap berlanjut namun tidak pada makanan gratis melainkan diganti dengan cukup diberikan telur rebus setiap harinya yang lebih jauh dari resiko keracunan pada makanan, atau di ganti dengan nilai uang 15 rb perporsi makanan gizi untuk anak, dari pada program MBG ini dijadikan bisnis baik mengambil keuntungan sebagian orang tanpa adanya resiko apapun, sebab dari menu yang disajikan di sekolah siswa-siswi terkadang tidak dimakan baik tidak seperti yang diharapkan orang tua anak disekolah, tukasnya.


Oleh : Teguh
Editor : Gugun
×
Berita Terbaru Update