ALASANnews.com, Tolitoli — Suasana haru dan penuh kebanggaan menyelimuti Gedung Labong Boki pada Kamis, 25 September 2025. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mujahidin Tolitoli menggelar Rapat Senat Terbuka Luar Biasa dalam rangka Wisuda Sarjana Strata Satu (S1) ke-XXI.
Ketua STIE Mujahidin, Dr. Rahman Alatas, SE., MM., memimpin langsung prosesi sakral tersebut. Dalam pidatonya, ia menekankan bahwa kelulusan bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang para sarjana untuk berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa.
Sebanyak 161 mahasiswa resmi dikukuhkan menjadi sarjana. Mereka terbagi dalam dua jurusan utama: 48 orang dari Ekonomi Pembangunan, serta 113 orang dari Ekonomi Manajemen. Angka ini menandai peningkatan jumlah lulusan dibandingkan tahun akademik sebelumnya.
Gedung yang biasanya digunakan untuk kegiatan sosial dan budaya itu, pada hari tersebut dipenuhi toga hitam, selendang biru, dan senyum lebar para wisudawan. Para orang tua tampak tak kuasa menahan haru, sementara para dosen berdiri dengan rasa bangga menyaksikan buah dari dedikasi akademik mereka.
Kehadiran unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh masyarakat, serta pejabat pendidikan lokal memberikan bobot simbolis pada acara ini. Mereka bukan hanya saksi, tetapi juga mitra dalam membangun sumber daya manusia daerah yang tangguh.
Dalam sambutannya, Dr. Rahman Alatas mengingatkan bahwa dunia kerja kini menuntut keahlian lebih dari sekadar ijazah. “Yang dibutuhkan adalah integritas, ketekunan, dan kemampuan beradaptasi,” ujarnya tegas di hadapan para wisudawan.
Momen tersebut juga menjadi refleksi bagi daerah Tolitoli. Dengan potensi ekonomi yang bertumpu pada perdagangan, pertanian, dan perikanan, keberadaan lulusan STIE Mujahidin dianggap sebagai energi baru untuk mendorong modernisasi dan inovasi lokal.
Beberapa mahasiswa terpilih mendapatkan penghargaan atas prestasi akademik dan kontribusi organisasi. Mereka dipandang sebagai simbol generasi muda Tolitoli yang siap menembus batas, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional.
Di luar gedung, ratusan keluarga menunggu dengan sabar. Teriakan bahagia, tangis haru, dan kilatan kamera bercampur menjadi satu. Bagi banyak keluarga, momen ini adalah hasil dari pengorbanan panjang—mulai dari biaya pendidikan hingga kerja keras mendukung anak-anak mereka menempuh bangku kuliah.
Wisuda ke-XXI ini menegaskan posisi STIE Mujahidin Tolitoli sebagai salah satu pilar pendidikan tinggi di Sulawesi Tengah. Lebih dari sekadar seremoni, ia menjadi sebuah pernyataan: bahwa Tolitoli sedang menyiapkan generasi baru ekonom muda untuk menjawab tantangan zaman.***


