Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

37 Tahun Perguruan Peralis 88: Dari Tenaga Dalam hingga Pembentukan Moral Generasi Muda

| 20:21 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-19T13:21:00Z



Alasannews.com | PONTIANAK, — Suasana penuh keakraban menyelimuti perayaan Milad ke-37 Perguruan Al-Islam (Peralis 88) yang digelar di Gg Madyosari 1, Pontianak, Minggu pagi, 19 Oktober 2025. Acara dimulai dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur, dilanjutkan dengan pengisian tenaga dalam serta beragam atraksi seni bela diri yang menjadi ciri khas perguruan ini.



Perayaan tahun ini menjadi momen penting untuk merekatkan kembali tali silaturahmi antaranggota lintas generasi. Sejak berdiri pada 17 September 1988, Peralis 88 telah berkembang pesat dan memiliki ribuan anggota, tidak hanya di Pontianak, Kalbar tetapi juga hingga wilayah perbatasan Sarawak, Malaysia.


“Perguruan Al-Islam ini berdiri untuk menjalin silaturahmi dan kedamaian. Ilmu bela diri itu nomor dua, yang utama adalah keluarga dan kebersamaan,” ujar Slamet Supriadi, Guru Besar Peralis 88, dalam sambutannya.


Slamet menegaskan bahwa keilmuan bela diri dalam perguruan bukan untuk mencari musuh atau menunjukkan kehebatan di luar arena latihan.


“Di dalam lapangan silakan berekspresi, tapi begitu keluar kita netral. Tidak ada yang merasa paling hebat. Semua kembali ke niat awal menjaga silaturahmi dan mengedepankan rendah hati,” katanya.


Momen milad juga dihadiri para anggota generasi pertama yang turut memeriahkan jalannya acara. Kehadiran mereka menjadi sarana refleksi dan evaluasi atas perjalanan panjang perguruan selama 37 tahun.


Ketua Perguruan Al-Islam Peralis 88, Dr. Herman Hofi Munawar, menyebut perayaan milad kali ini bukan sekadar ajang nostalgia.


“Momentum ini kita jadikan sarana membangun kembali jaringan Peralis. Insya Allah ke depan kita akan membuka pelatihan-pelatihan baru untuk generasi muda, mulai dari mahasiswa hingga pelajar. Tapi yang paling penting, selain tenaga dalam, adalah pembentukan moralitas,” ujarnya.


Herman menilai, kemampuan bela diri tanpa moralitas dapat disalahgunakan. Karena itu, Peralis 88 menanamkan dua nilai utama, kemampuan bela diri (self-defense) dan penguatan moralitas, agar setiap anggota dapat menggunakan ilmunya secara bijak dan bertanggung jawab.


Latihan ini terbuka bagi masyarakat muslim dari berbagai daerah yang ingin bergabung dan belajar tenaga dalam.


Dengan semangat silaturahmi dan kebersamaan, Perguruan Al-Islam Peralis 88 berharap dapat terus memberi kontribusi positif bagi masyarakat Kalimantan Barat dan Indonesia secara luas, tidak hanya dalam pengembangan bela diri, tetapi juga dalam mempererat persaudaraan dan persatuan bangsa.




Sumber : Dr.Herman Hofi Munawar, SH 

Timred*

×
Berita Terbaru Update