66 Jenis Kue Tradisional Disajikan, Soroti Kekayaan Kuliner Lokal
TABENews TOLITOLI – Bupati Tolitoli H. Amran H. Yahya bersama rombongan tim penilai lomba desa melakukan kunjungan ke Desa Lingadan dalam rangka penilaian lomba desa tingkat kabupaten. Kedatangan Bupati disambut hangat masyarakat setempat dengan pertunjukan tarian tradisional yang dibawakan para siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah Lingadan.
Rombongan tiba dengan penuh antusias dan kekeluargaan, sementara para siswi mengenakan busana adat yang mencerminkan identitas budaya daerah. Tarian yang ditampilkan menjadi simbol penghormatan terhadap tamu sekaligus wujud pelestarian tradisi lokal.
66 Kue Tradisional Warnai Acara Penilaian
Salah satu yang menjadi sorotan utama dalam kunjungan tersebut adalah sajian istimewa berupa 66 jenis kue tradisional khas daerah yang disiapkan oleh Pemerintah Desa Lingadan. Beragam kue lokal seperti kukis balapis, onde-onde, kue beras, barongko, hingga putu mayang tersaji di meja hidangan, memanjakan mata dan lidah para tamu.
Kepala Desa Lingadan mengatakan bahwa penyajian kue ini tidak hanya bertujuan menyambut tamu kehormatan, namun juga sebagai bentuk pelestarian kuliner khas daerah yang mulai jarang ditemukan.
"Melalui momentum lomba desa ini, kami ingin menunjukkan bahwa Desa Lingadan kaya akan budaya, termasuk dalam hal kuliner. Kue-kue ini dibuat oleh ibu-ibu PKK dan kelompok dasawisma," ujar Kepala Desa.
Bupati Amran H. Yahya pun memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif warga Lingadan. Ia menyebut pelestarian kuliner tradisional sebagai langkah konkret menjaga identitas budaya di tengah gempuran makanan modern.
"Ini luar biasa, 66 kue tradisional ini adalah bukti bahwa desa ini punya semangat menjaga warisan leluhur. Ini harus diapresiasi dan dilestarikan," ujar Amran dalam sambutannya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari penilaian lomba desa yang bertujuan menilai kemajuan pembangunan desa, pelibatan masyarakat, serta pelestarian budaya. Desa Lingadan diharapkan dapat menjadi contoh dalam memadukan kemajuan dengan nilai-nilai lokal.***