Alasannews.com|Pontianak, 16 April 2025 — Seorang wanita berinisial N, yang berprofesi sebagai pekerja laundry, melaporkan dugaan penganiayaan yang dialaminya ke Polsek Pontianak Kota. Kejadian ini diduga melibatkan seorang pria yang mengenakan seragam mirip karyawan Dinas Kebersihan Kota Pontianak. Namun, penanganan aparat dinilai lamban dan tidak transparan oleh korban.
Insiden bermula pada Rabu malam, 7 Mei 2025, sekitar pukul 20.15 WIB, ketika korban tengah membuang sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Jalan Ampera, Kecamatan Pontianak Kota.
“Saya baru saja meletakkan kantong sampah, tiba-tiba ada seorang laki-laki tak dikenal marah-marah dan langsung menendang plastik berisi sampah hingga mengenai kaki saya. Kaki kiri saya memar dan sakit sejak itu,” ujar korban saat diwawancarai.
Korban menyebutkan, pria tersebut mengenakan baju berwarna biru dan sepatu bot kuning—atribut yang diduga merupakan seragam lapangan petugas kebersihan. Ia menduga pelaku adalah oknum karyawan dari Dinas Kebersihan Kota Pontianak.
Merasa menjadi korban kekerasan, N langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Pontianak Kota. Pihak kepolisian merespons dengan mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama korban. Namun, menurut pengakuan N, setibanya di lokasi, muncul seseorang yang diduga pejabat atau kepala regu dari Dinas Kebersihan yang langsung membela pelaku.
“Saya bilang kaki saya sakit, tapi bapak itu malah marah dan bilang pelaku bukan orang sini. Saya merasa dibohongi karena pelaku jelas memakai atribut dinas,” katanya.
Korban menilai pernyataan pejabat tersebut bertentangan dengan fakta visual yang ia lihat di lapangan, dan menyayangkan sikap membela pelaku tanpa proses klarifikasi atau verifikasi yang memadai.
Berdasarkan dokumen yang diterima redaksi, Polsek Pontianak Kota telah menerbitkan surat laporan dengan nomor: Laporan/B/110/V/2025/SPKT/Polsek Pontianak Kota/Polresta Pontianak/Polda Kalbar, tertanggal 10 April 2025. Surat tersebut merupakan tindak lanjut pengaduan korban untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut atas dugaan penganiayaan.
Meski laporan telah diterima dan surat pengaduan telah dikeluarkan, korban mengaku belum mendapat informasi perkembangan berarti dari pihak kepolisian. Ia berharap aparat penegak hukum bertindak tegas dan adil agar kasus serupa tidak terjadi pada warga lainnya.
“Saya ingin keadilan. Kaki saya masih sakit dan saya percaya pelakunya adalah oknum petugas kebersihan. Saya minta kasus ini tidak ditutup-tutupi,” ujar korban menegaskan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Kebersihan Kota Pontianak belum memberikan pernyataan resmi. Sementara itu, redaksi masih mencoba menghubungi pihak Polsek Pontianak Kota untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut terkait perkembangan penanganan kasus ini.
Sumber : Ibu Nuraini(Korban)
Tim/Red*



